Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19 Setelah Lebaran

Kompas.com - 17/05/2021, 16:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan hasil analisa proses mudik Lebaran 2021.

Berdasarkan laporan, kombinasi penerapan PPKM mikro dan penyekatan jalan mampu menekan jumlah pemudik.

Berdasarkan laporan, dari potensi 29 juta pemudik yang datang ke Jabar, hanya 1,1 persen atau 1,5 juta jiwa yang berhasil mudik.

Meski dapat mereduksi jumlah pemudik, Ridwan Kamil mengaku tetap mengantisipasi adanya lonjakan kasus dua pekan setelah Lebaran.

Baca juga: Ridwan Kamil Instruksikan Tutup Akses Menuju Obyek Wisata Pangandaran dan Ciwidey

"Nah, walaupun hanya 1,1 persen, potensi itu untuk menjadi sebuah kenaikan kasus itu pasti harus diwasapdai," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (17/5/2021).

Menyikapi potensi tersebut, Emil pun membuat kebijakan dengan mewajibkan para ketua RW untuk mencatat setiap warga yang mudik.

Pemudik tersebut nantinya akan mendapat prioritas pengetesan baik antigen maupun PCR untuk meminimalisir adanya klaster baru.

"Kami tidak mau pemudik datang tidak dilakukan pengetesan khsusunya di sumber pemudik yaitu Jabodetabek dan Bandung Raya terus berinteraksi dengan wilayahnya dan tiba-tiba terjadi klaster di pemukiman," tutur dia.

Baca juga: Setelah Temuan Strain Virus Corona B117, Ini yang Dilakukan Satgas Covid-19 Jatim

Adapun untuk level kewaspadaan Covid-19 di Jabar, mayoritas daerah di Jabar naik status menjadi zona oranye kecuali Sukabumi.

"Untuk update jabar alhamdulillah sudah tidak ada zona merah lagi alhamdulillah Majalengka sudah naik ke zona oranye tapi mayoritas di jabar itu adalah oranye, kecuali Sukabumi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com