BLITAR, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memberikan perhatian besar pada mobilitas masyarakat di akhir periode larangan mudik sampai masa perpanjangan hingga 24 Mei pada arus menuju wilayah Malang Raya dan Surabaya Raya.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Latif Usman mengatakan, selama masa peniadaan mudik dan penyekatan hingga 24 Mei, diperkirakan mobilitas masyarakat menuju dua wilayah itu meningkat.
"Titik-titik yang menjadi perhatian kami saat ini adalah wilayah Malang Raya dan juga Surabaya Raya. Ini pergerakan aktivitas masyarakat sangat tinggi," ujar Latif di sela inspeksi pos penyekatan di Bendungan Soetami, Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Malang, Minggu (16/5/2021).
Latif mengatakan, mobilitas masyarakat menuju wilayah Malang Raya meningkat tajam lantaran banyaknya destinasi wisata keluarga di wilayah tersebut.
Sedangkan pergerakan masyarakat menuju wilayah Surabaya Raya, ujarnya, akan terjadi karena faktor destinasi wisata dan arus balik masyarakat yang hendak kembali ke tempat kerja masing-masing.
"Ini yang akan kita pantau, kita kelola sehingga betul-betul masyarakat hanya bergerak di dalam wilayah rayon masing-masing," jelasnya.
Baca juga: Tak Bisa Mudik, Ribuan Diaspora di Jerman hingga AS Berbagi Kerinduan Secara Online
Selama periode tersebut, ujar Latif, pihaknya akan melakukan tes acak Covid-19 menggunakan rapid test antigen di seluruh pos penyekatan di Jawa Timur.
Latif menunjuk pos penyekatan di Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, yang dikendalikan Polres Blitar dan Polres Malang sebagai salah satu titik penting pada periode tersebut.
Menurut Latif, operasi peniadaan mudik hingga penyekatan tak bermaksud mempersulit masyarakat.
Latif mengatakan, kegiatan penyekatan dilakukan sebagai operasi pengamanan dan terutama menjalankan upaya pemerintah menahan laju penyebaran Covid-19 khususnya di Jawa Timur.
"Kami sangat mohon pengertian dan pemahaman masyarakat. Kami tidak ingin mempersulit masyarakat, tapi betul-betul bermaksud menjaga kita semua dari penyebaran Covid-19," katanya.