BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar menemukan terjadinya penularan Covid-19 di sebuah mushala di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Klaster itu terdeteksi setelah seorang jemaah memeriksa diri ke puskesmas setempat. Jemaah tersebut mengalami demam, batuk, dan pilek.
Setelah diperiksa tim medis, jemaah itu ternyata positif berdasarkan rapid test antigen.
"Itu klaster mushala itu. Jadi ada jemaah yang sakit dengan gejala demam, batuk, dan pilek. Ternyata (setelah dites) antigen di puskesmas hasilnya positif," ujar juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, ujar Eko, lantas menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan pelacakan (tracing).
Jemaah yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 itu menjalani rapid test antigen.
Baca juga: Wali Kota Surabaya Serahkan Dokumen Kependudukan dan Bantuan kepada Keluarga 16 Kru KRI Nanggala-402
Hasilnya, tujuh jemaah lainnya dinyatakan positif berdasarkan tes antigen.
"Dua orang dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan, tiga jemaah dikarantina di rumah karantina LEC (di Kecamatan Garum), dan dua orang menjalani isolasi mandiri," ujar Eko.
Eko mengatakan, rumah ibadah dan pondok pesantren kerap kali menjadi klaster penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar.
Menurutnya, hal itu masih terus terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, animo masyarakat untuk menunaikan shalat berjemaah di masjid meningkat selama Ramadhan, termasuk shalat tarawih.
Pemerintah daerah, lanjutnya, sebenarnya sudah membuat panduan dan peraturan bagi masyarakat dalam menjalani kegiatan ibadah selama Ramadhan.