Salin Artikel

7 Jemaah Mushala Positif Covid-19 Berdasarkan Tes Antigen, Diduga Berawal dari OTG yang Mudik

Klaster itu terdeteksi setelah seorang jemaah memeriksa diri ke puskesmas setempat. Jemaah tersebut mengalami demam, batuk, dan pilek.

Setelah diperiksa tim medis, jemaah itu ternyata positif berdasarkan rapid test antigen.

"Itu klaster mushala itu. Jadi ada jemaah yang sakit dengan gejala demam, batuk, dan pilek. Ternyata (setelah dites) antigen di puskesmas hasilnya positif," ujar juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, ujar Eko, lantas menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan pelacakan (tracing).

Jemaah yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 itu menjalani rapid test antigen.

Hasilnya, tujuh jemaah lainnya dinyatakan positif berdasarkan tes antigen.

"Dua orang dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan, tiga jemaah dikarantina di rumah karantina LEC (di Kecamatan Garum), dan dua orang menjalani isolasi mandiri," ujar Eko.

Eko mengatakan, rumah ibadah dan pondok pesantren kerap kali menjadi klaster penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar.

Menurutnya, hal itu masih terus terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, animo masyarakat untuk menunaikan shalat berjemaah di masjid meningkat selama Ramadhan, termasuk shalat tarawih.

Pemerintah daerah, lanjutnya, sebenarnya sudah membuat panduan dan peraturan bagi masyarakat dalam menjalani kegiatan ibadah selama Ramadhan.


Eko mengatakan, Bupati Blitar Rini Syarifah pun juga telah mengeluarkan surat edaran yang menyarankan jumlah jemaah dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas tempat ibadah. Jarak antarjemaah pun harus sekitar satu meter.

Berawal dari OTG mudik dari Malang

Sementara itu, Kapolsek Kanigoro AKP Suprapto mengatakan bahwa klaster mushala tersebut terjadi di sebuah mushala di wilayah Kelurahan Satriyan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Puskesmas Kanigoro, Suprapto mengatakan, klaster penularan Covid-19 di mushala tersebut diduga berasal dari anak salah seorang jemaah yang baru pulang dari Malang.

"Anaknya ini OTG, nularin ke bapaknya, pak M. Kemudian pak M seperti biasa shalat berjamaah di mushala tersebut," ujar Suprapto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin petang.

Jemaah lainnya, MW, yang ikut shalat di mushala bersama M mengalami gejala yang cukup parah dan memeriksakan diri ke puskesmas.

MW lalu dirujuk ke rumah sakit karena kadar oksigen dalam darahnya sempat menurun. MW ternyata positif Covid-19 berdasarkan antigen.

Temuan kasus positif itu klaster mushala di Kelurahan Satriyan terungkap setelah ti medis melakukan pelacakan.

Hingga Senin, jumlah kumulatif Covid-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 5.437 kasus dengan tingkat kematian mencapai 10,64 persen atau 579 kematian.

Dengan 26.072 tes Covid-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) yang telah dilaksanakan, tingkat konfirmasi positif (positivity rate) Covid-19 di Kabupaten Blitar mencapai 20,85 persen. 

https://regional.kompas.com/read/2021/05/10/213844178/7-jemaah-mushala-positif-covid-19-berdasarkan-tes-antigen-diduga-berawal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke