Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Calon Penumpang Pesawat yang Ditangkap karena Palsukan Surat Hasil Swab: Malu Juga Kayak Begini

Kompas.com - 09/05/2021, 16:08 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - EA (51) warga Banten, calon penumpang pesawat yang diduga memalsukan surat hasil swab mengaku malu atas perbuatan yang telah ia lakukan.

Kata EA, ia terpaksa membuat surat hasil swab palsu tersebut karena terdesak hendak kembali ke Jakarta selepas ada pekerjaan di bidang kontraktor di Kudus.

"Sebenernya ada tugas. Malu juga kayak begini. Tidak ada maksud apa-apa sebenarnya. Sudah usaha mutar-mutar nyari enggak nemu. Tapi tadi kalau nemu antigen pasti selamat saya," ujarnya.

Baca juga: Palsukan Surat Hasil Swab, Calon Penumpang Pesawat Ini Ditangkap, Begini Kronologinya

Kata EA, ia membuat surat tes swab palsu tersebut didapatkannya dari contoh surat di google.

Setelah dapat, contoh surat yang sudah ada logo pihak laboratorium tersebut dieditnya sendiri dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19.

Surat itu pun dibuat lengkap dengan tanda tangan dan stampel dari laboratorium.

EA mengaku membuat surat tes swab palsu tersebut pukul 00.00 WIB.

"Buatnya jam 12 malam. Kita orang IT juga jadi crop-crop edit. Carinya acak siapa paling nongol duluan yang mana (di Google)," katanya.

Baca juga: Kliniknya Dijadikan Tempat COD Alat Rapid Test Antigen Ilegal, Pemilik: Mungkin di Sini Jadi Tempat Ketemuannya

Diketahui, dalam surat hasil swab yang dipalsukan EA tercantum logo Intibios Lab yang berada di wilayah Semarang Utara.

Kata EA, ia membuat surat itu hanya untuk jaga-jaga karena diburu waktu.

EA juga mengaku sudah berniat ingin melakukan tes swab yang disediakan oleh pihak bandara.

Baca juga: Buat Surat Hasil Swab Palsu, Calon Penumpang Pesawat di Semarang: Saya Kepepet Waktu

Namun, saat berusaha mencari lokasi pelayanan tes Covid-19, sayangnya ia tak menemukan ada pelayanan yang buka sepagi itu.

Ia diketahui tiba di bandara sekitar pukul 06.30 WIB.

"Saya kepepet waktu saja. Sebelum gunakan itu (surat palsu) tadi pagi cari antigen di bandara tidak ada," ungkapnya.

Baca juga: Bawa Surat Hasil Swab Palsu, Calon Penumpang Pesawat di Semarang Ditangkap

Sementara itu, General Manager Intibios Lab, Benediktus Widyatmoko mengatakan, bentuk surat yang dipalsukan itu merupakan model lama.

Lanjutnya, untuk surat yang baru sekarang ada barcode-nya dan tidak dapat dipalsukan karena langsung terhubung dengan data di lab dengan pusat secara online.

Selain itu, surat yang baru hanya satu lembar. Sementara, surat yang dipalsukan tersebut terdapat dua lembar.

"Ini model lama. Bentuknya yang baru ada scan barcode dan hanya ada satu lembar. Kalau ini kan ada dua lembar. Kalau di bandara kita nyambung ke aplikasi e-Hac penumpang harus isi, jadi tidak bisa dipalsukan," jelasnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Kata Benediktus, sebelumnya sudah ada kejadian seperti ini. Namun, saat itu pelakunya melarikan diri.

"Sudah dua kali kena, satunya Gilimanuk. Tapi tidak ketangkap karena sudah melarikan diri," ungkapnya.

 

(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com