SEMARANG, KOMPAS.com - Calon penumpang pesawat kedapatan membawa surat tes swab palsu di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
Calon penumpang tujuan Jakarta itu ketahuan petugas saat menjalani pemeriksaan kelangkapan dokumen sekitar pukul 08.00 WIB.
Kapolsek Semarang Barat Kompol Dina Novita Sari mengatakan, pagi tadi saat mengecek kelengkapan persyaratan, petugas menemukan ada kejanggalan pada dokumen yang dibawa oleh penumpang EA (51).
"EA masuk ke bandara ada pengecekan dari KKP dengan anggota Polsek Semarang Barat. Kemudian didapati surat swab tanggal 8 Mei, dilaksanakan swab tanggal 8 Mei dan suratnya juga tanggal 8 Mei," jelasnya di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Polisi: Pembuat Surat Swab Palsu Timbulkan Klaster Covid-19 di Pesawat
Diketahui, EA hendak melakukan penerbangan dengan pesawat Garuda ke Jakarta pukul 09.55 WIB.
"Beliau terbang pagi (8 Mei). Seperti kita tahu PCR butuh waktu sekitar 6 jam. Lab baru buka pukul 08.00 pagi. Sangat tidak mungkin hasil PCR dibawa pagi untuk ke Jakarta. Petugas curiga katanya.
Selanjutnya, kepolisian menghubungi pihak laboratorium yang tercantum dalam kop surat.
Diketahui, dalam surat hasil swab palsu itu tercantum logo Intibios Lab yang berada di wilayah Semarang Utara.
Saat dicek ternyata tidak ada nama EA telah melakukan tes swab di laboratorium tersebut.
"Surat ini sudah kita konfirmasi ke lab atas nama ini. Lab tidak mengeluarkan atas nama bapak tersebut. Kalau labnya bukan fiktif tapi benar ada. Sudah dicari di base nama bapaknya tidak ada diswab-swab sebelumnya," jelasnya.
Baca juga: Pembuat Surat Swab Palsu Pasarkan Jasa Lewat Media Sosial hingga Door to Door
Saat dimintai keterangan di Mapolsek Semarang Barat, EA memalsukan surat dengan cara mencari di google.
"Beliau ini nge-print sendiri supaya bisa lolos terbang. Beliau tidak melaksanakan swab. Menurut pengakuan cari di google, " ujarnya.
Selepas kejadian tersebut pihaknya bersama petugas di bandara akan memperketat lagi pemeriksaan kelengkapan surat perjalanan calon penumpang.
"Kami akan perketat lagi pemeriksaan surat-surat. Karena kemungkinan tidak hanya ini, " tegasnya.
General Manager Intibios Lab, Benediktus Widyatmoko mengatakan bentuk surat yang palsu merupakan model lama.