Kepada sang ibu, korban bercerita sudah dua kali dilecehkan pelaku yang tercatat sebagai keluarga terdekatnya.
Pelecehan pertama terjadi pada akhir Februari 2020. Saat itu pelaku menyodorkan jurnal online tentang kanker payudara pada korban di rumahnya.
"'Kayaknya kamu kena kanker payudara, ini loh ada terapi yang bisa om lakukan'," ucap ibu korban menirukan perkataan pelaku.
Korban yang merasa tak memiliki penyakit, memilih memunghindar dan masuk kamar.
Baca juga: Oknum Dosen PTN di Jember Diduga Lecehkan Keponakan, Polisi Lakukan Penyelidikan
Korban merasa ketakutan dengan kejadian itu dan khawatir dengan sekolahnya jika pelecehan tersebut ia ungkap.
Korban pun memilih diam.
Pelecahan kedua terjadi pada 26 Maret 2021. Saat itu pelaku memanggil korban yang ada di kamar untuk ke ruang tamu. Lagi, pelaku menanyakan kanker payudara kiri korban.
"'Nanti om terapi ya'. Anak saya kembali masuk kamar dan diikuti oleh pelaku," Jelas dia.
Di sanalah perbuatan tak senonoh tersebut terjadi dan berhenti ketika istri pelaku pulang dari bekerja.
"Anak saya merekam suara pas kejadian itu dengan jelas," ucap dia.
Sementara itu Wakapolres Jember Kompol Kadek Ary Mahardika mengatakan saat pelecahan yang kedua, korban merekam kejadian dengan meletakkan ponsel di bawah bantal.
“Saat kejadian yang kedua, korban merekam perbuatan tersebut dengan cara HP ditaruh di bawah bantal,” tambah dia.
Rekaman tersebut berupa audio, sehingga percakapan antara korban dengan tersangka terekam.
Baca juga: Dosen PTN di Jember Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur, Terungkap Usai Korban Curhat di IG