NUNUKAN, KOMPAS.com – Satgas Covid-19 Nunukan Kalimantan Utara telah melakukan pencarian menyusul kaburnya dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang positif Covid-19.
Juru Bicara Pemkab Nunukan Hasan Basri Mursali mengaku, belum ditemukannya dua TKI positif Covid-19 tersebut memunculkan kekhawatiran.
Kondisi mereka yang terinfeksi berpotensi membuat warga lainnya tertular.
"Hasil lab (mengenai virus) mereka belum keluar dari BBLK Surabaya, yang ditakutkan varian virusnya macam India karena ini kan kasus impor dari Tawau Malaysia, bisa celaka kita semua. Kita berharap pencarian segera berakhir dengan adanya banyak info yang masuk ke Satgas," kata Hasan, Sabtu (1/5/2021).
Ia juga berharap agar masyarakat waspada jika bertemu orang asing.
Baca juga: Lurah Diduga Lakukan Pungli Zakat Belasan Juta, Gibran Minta Maaf: Jika Terbukti Salah Saya Copot
"Bupati Nunukan sebagai ketua Satgas Covid-19 sudah ada perintah lisan untuk pencarian. Kita juga sudah mengumumkan agar para Camat memberitahukan Kades sampai ketua RT, kalau melihat dua TKI yang kabur segera dilaporkan kepada Satgas Covid-19," ujar Hasan Basri Mursali.
Pencarian juga diperluas sampai Pulau Sebatik. Sejumlah pelabuhan dan titik yang selama ini menjadi perlintasan tradisional ikut diawasi.
"Kita yakin Sebatik adalah jarak terjauh yang bisa mereka capai. Dan kami juga masih yakin keduanya masih berada di wilayah Nunukan," katanya.
Baca juga: Iwa Sering Berkata ke Ibu, Kalau Kapal Selam di Indonesia Sudah Berusia Tua
Sebelumnya, 2 dari 9 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkonfirmasi positif covid-19 kabur saat dipulangkan.
Kedua deportan berasal dari Jeneponto Sulawesi Selatan dan Kampung Rambutan Nunukan Kalimantan Utara.
Mereka dideportasi Malaysia pada pengiriman 22 dan 23 April 2021 bersama sekitar 252 deportan lainnya.
Plh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Asriansyah memperkirakan, kedua TKI melompat dari truk saat dibawa menuju Pelabuhan Tunon Taka.
"Kami perkirakan kaburnya hari Rabu 28 April 2021, saat pemulangan para deportan melalui pelabuhan Tunon Taka. Kita belum tahu pasti bagaimana mereka bisa kabur," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (30/4/2021).
Penanggung jawab gedung Rusunawa Nunukan Ragil, juga membenarkan ucapan Asriansyah.
Ia menegaskan 2 TKI positif Covid-19 tersebut, kabur saat diangkut menuju Pelabuhan Tunon Taka Nunukan untuk dipulangkan. Bukan kabur dari gedung Rusunawa yang selama ini menjadi lokasi karantina mandiri sementara.
Baca juga: 2 TKI Positif Covid-19 Kabur Saat Dipulangkan, Satpol PP: Mau Lari ke Mana Juga?
Menurut Ragil, nama nama TKI yang positif Covid-19 tercampur dengan nama TKI lain yang pulang kampung.
"Kan dipanggil namanya satu persatu kalau mau diangkut dan dibawa ke pelabuhan. Saat itulah nama TKI yang positif covid-19 ikut terpanggil, pada pemulangan Rabu kemarin, ada juga 1 TKI positif covid-19 yang dikembalikan ke Rusunawa," jawabnya.
Ia juga membenarkan banyak TKI melompat dari truk dan melarikan diri. Bahkan ada kasus dimana mereka menemukan deportan yang melompat dari lantai dua gedung Rusunawa demi kabur dan kembali ke Malaysia.
"Keluarganya, anaknya dan hartanya masih ada di Tawau Malaysia sana. Ibarat burung kalau sarangnya disana, pasti sebisa mungkin mereka mencari cara apapun untuk bisa kembali kesana," katanya lagi.
Sementara itu, Kasat Pol PP Nunukan Kadir, saat dihubungi mengatakan, Pihaknya sebagai salah satu unsur yang menjaga Rusunawa akan melakukan pencarian bersama instansi lain.
Kadir optimis bisa segera menemukan 2 TKI positif covid-19 yang kabur.
"Tidak jauh itu, Nunukan ini kecil saja, mau lari kemana juga?" kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.