LAMONGAN, KOMPAS.com - Merujuk data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, bakal ada sekitar 14.000 pekerja migran asal Jawa Timur yang akan pulang kampung menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Pekerja migran tersebut telah habis masa kontrak kerjanya, di mana di antara mereka ada yang berasal dari Kabupaten Lamongan.
Mengantisipasi kedatangan para pekerja migran ini, Pemkab Lamongan mempersiapkan gedung rusunawa yang terletak di Jalan Veteran sebagai tempat karantina.
Ini dilakukan untuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, yang mungkin saja bakal dibawa oleh para pekerja migran tersebut dari negara tempat mereka bekerja.
Baca juga: Polisi Temukan Uang Palsu Rp 3,3 Miliar di Rumah Pelaku Pengganda Uang di Lamongan
"Memang benar, ada yang dari Lamongan. Tapi, sampai hari ini, belum ada pekerja yang datang di Lamongan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lamongan Hamdani Azahari saat dihubungi, Rabu (28/4/2021).
Kendati demikian, Hamdani mengaku belum mengetahui secara persis jumlah pekerja migran asal Lamongan yang akan pulang kampung.
Ia menuturkan, melalui rapat koordinasi yang sudah dilaksanakan bersama Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Satgas penanganan Covid-19 Lamongan, serta instansi terkait lainnya telah menyepakati rusunawa di Jalan Veteran sebagai tempat karantina.
"Kami masih menunggu pemberitahuan dari KKP Juanda, bilamana ada pekerja asal Lamongan yang datang maka akan kami lakukan penjemputan. Itu pun setelah mereka melalui prosedur yang ditetapkan," ucap Hamdani.
Sebelum diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing di Jawa Timur, para pekerja migran akan menjalani tes PCR terlebih dulu begitu tiba di Bandara Juanda.
Bagi mereka yang memiliki hasil negatif, bakal menjalani karantina dua hari di Asrama Haji Sukolilo, sebelum diperbolehkan dijemput oleh perwakilan dari kabupaten/kota masing-masing.
Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bachtiar menambahkan, selepas masa karantina di Provinsi Jawa Timur, para pekerja migran yang tiba di Lamongan bakal lebih dulu dikarantina di rusunawa Jalan Veteran selama tiga hari.
Setelah itu, mereka akan kembali melakukan tes PCR, dan bagi mereka yang diketahui memiliki hasil negatif, baru diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.