Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudahnya Bertanam Porang di Gunungkidul, Petani: Musuh Utama hanya Rumput

Kompas.com - 20/04/2021, 18:40 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Tanaman porang atau bahasa latinnya Amorphophallus muelleri, adalah tanaman umbi-umbian yang sekerabat dengan suweg dan walur.

Kini tanaman dengan nilai ekonomi cukup tinggi itu sedang banyak dibudidayakan warga Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Salah satunya Senen, warga Padukuhan Sumberejo, Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo.

Sejak beberapa bulan terakhir, 2,5 hektar tanahnya ditanami porang bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Yogyakarta.

Meski hanya menyewakan lahannya, Senen juga ikut memelihara sekitar 110 ribu batang atau sekitar 7 sampai 8 kuintal bibit yang ditanam sejak November 2020 lalu.

Baca juga: Tergiur Harga Tinggi, 700 Petani di Semarang Beralih Tanam Porang

Senen mengatakan, untuk awal persiapan lahan, dirinya menyiapkan lubang untuk ditanami bibit porang yang berasal dari Jawa Timur. Setiap lubang diberikan pupuk kompos sekitar setengah kilogram, setelah siap baru diberikan bibit atau umbi porang kecil.

"Kini tanaman porang masuk fase dorman (fase istirahat, daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati) dan hijau lagi pada bulan November besok," kata Senen saat ditemui Kompas.com di rumahnya Selasa (20/4/2021)

Tanaman porang yang ditanam di lahannya sudah menghasilkan beberapa kuintal buah atau sering disebut katak. Senen sudah mengirim katak ke perusahaan yang bekerjasama dengannya. Buah dipanen lalu dikeringkan dalam suhu ruang, lalu dibawa ke perusahaan. Nantinya buah ini akan disemai sebelum menjadi bibit.

Sebenarnya, menurut dia, katak tersebut bisa langsung ditanam, namun bagi pemula lebih baik disemai agar tumbuh umbinya agar mudah dalam penanaman. 

"Sudah mulai panen katak sejak bulan Maret lalu," ucap Senen sambil menunjukkan tanaman porang yang ditaman di halaman rumahnya.

Diceritakan Senen, selama beberapa bulan menanam porang, tidak ada kendala berarti, karena porang memang cocok ditanam di Gunungkidul.

Hanya saja, karena curah hujan cukup tinggi tahun ini, membersihkan rumput cukup berat. Apalagi tanaman seluas 2,5 hektar dirinya hanya dibantu 5 orang.

Untuk perawatan, dia menyebut, selain membersihkan rumput, tambahan sedikit pupuk kimia, dan penyemprotan menggunakan fermentasi urin kelinci.

Diperkirakan November 2022 nanti dirinya baru bisa panen porang. Senen pun merinci, jika setiap satu batang porang menghasilkan 7 sampai 10 kilogram umbi dan dijual antara Rp 9000 sampai Rp 11.000 per kilogram maka keuntungannya bisa cukup lumayan.

"Untuk pemula yang menjadi kendala bibitnya mahal Rp 250.000 sampai Rp 300.000 perkilogram," kata Senen.

Baca juga: Tanam Porang, Pria di Blora Raup Untung Rp 500 Juta dalam Setahun

"Menanam porang itu ibarat memelihara ayam buras, sedikit atau banyak perawatannya sama," kata dia.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan tanaman porang mulai ditanam oleh petani Gunungkidul sejak beberapa tahun terakhir.

Meski diakuinya petani belum begitu banyak petani yang menanam karena membutuhkan biaya cukup besar untuk awalnya.

"Sudah mulai populer tetapi masih sedikit, Dinas mulai mendata saat ini," kata Raharjo

Adapun data sementara yang sudah masuk tertinggi wilayah Kapanewon Purwosari dengan luasan lahan 12,1 hektar, lalu Kapanewon Patuk dengan luasan lahan 10 hektar, dan Rongkop seluas 8 hektar. Untuk kapanewon lain bervariasi  antara 0,1 hektar sampai 2 hektar. 

DIjelaskannya, untuk petani lebih baik menanam porang di bawah pohon tegakan, untuk lahan produktif lebih baik untuk tanaman pangan. Raharjo menyebut hal ini karena panen porang itu lama dan tidak bisa untuk cadangan makanan.

"Itu padat modal, 1 hektar modalnya cukup tinggi, sehingga untuk petani kecil sulit biasanya butuh investor," kata Raharjo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com