GROBOGAN, KOMPAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan terealisasinya upaya penyelamatan kembali Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (20/4/2021).
Dalam kegiatan tersebut puncaknya Ganjar menyalakan kembali titik Api Abadi Mrapen menggunakan obor dengan didampingi Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jateng Sinoeng Nugroho Rachmadi dan Sekda Grobogan Moh Sumarsono.
Diketahui, api biru legendaris yang telah berkobar dari masa ke masa tersebut padam pada September 2020.
"Tolong dirawat dan dilestarikan bersama mengingat Api Abadi Mrapen adalah aset serta menyimpan sejarah yang luar biasa. Siapapun jangan mengebor sumur sembarangan tanpa izin pemerintah yang justru berujung mengakibatkan kebocoran gas dan memengaruhi nyala Api Abadi Mrapen," tegas Ganjar.
Baca juga: Enam Bulan Padam, Api Abadi Mrapen Kembali Menyala
Sebelum menyalakan api abadi mrapen secara seremonial, Ganjar beserta jajarannya berjalan berkeliling mengecek kesiapan beberapa fasilitas pendukung yang berperan mengaktifkan kembali nyala Api Abadi Mrapen.
Peralatan tersebut di antaranya yaitu lubang pengeboran gas, separator dan kompresor.
"Teknisnya, air bercampur gas dari lubang bor dialirkan menggunakan pipa ke separator untuk pemisahan air dan gas. Air yang terpisah dibuang ke saluran kemudian gas masuk inlet kompresor dengan disedot dan dinaikkan tekanannya untuk ditampung di salah satu tabung. Hasil tampungan gas disalurkan ke tungku utama dengan diturunkan tekanannya menggunakan regulator," terang Sujarwanto mendampingi Ganjar.
Sujarwanto mengatakan, pascapadam enam bulan lalu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menginstruksikan upaya penyelamatan Api Abadi Mrapen.
Tim Dinas ESDM Provinsi Jateng beserta ahli geologi selanjutnya diterjunkan untuk melakukan kajian mencari titik gas menggunakan soil resistivity (geolistrik) atau alat untuk mengukur lapisan tanah dan menampilkan jebakan-jebakan atau jalur gas alam yang hasilnya akan tampak dalam bentuk tiga dimensi.
Baca juga: Ganjar Minta Pelaku Pengeboran Ilegal di Sekitar Api Abadi Mrapen Ditindak
Klimaksnya bisa ditentukan titik mana yang paling besar untuk dieksploitasi atau dimanfaatkan.
Gas dari titik yang paling besar tersebut kemudian disalurkan dengan menggunakan pipa ke lokasi destinasi wisata api abadi Mrapen.
"Secara teknis, kami berupaya keras dari bulan Februari, Maret dan April. Dan pada pekan pertama bulan ini sudah rampung hingga Api Abadi Mrapen bisa menyala seperti semula," kata Sujarwanto.