Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2021, 17:08 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengambil satu kebijakan pelonggaran terhadap ruang ekonomi, ruang publik dan ruang sosial setelah satu tahun masyarakat teredukasi tentang Covid-19.

Kebijakan kelonggaran itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri No. 443.2/825 tentang Pemberlakuan Pelonggaran Kegiatan Perekonomian Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri.

“Berangkat dari pemikiran Covid-19 yang sudah berjalan satu tahun lebih, dalam kurun waktu satu tahun merupakan langkah strategis edukasi Covid-19 bagi masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

Dengan demikian, lanjut pria yang akrab disapa Jekek tersebut, masing-masing individu sudah paham kewajiban dan tindakan yang diperbolehkan serta dilarang.

Adapun, Pemkab Wonogiri mengambil kebijakan memberikan izin pembukaan tempat wisata dan ruang publik di masa pandemi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Buka Lagi Mulai 17 April 2021

Jekek mencontohkan, pembukaan ruang ekonomi itu dengan memberikan izin pembukaan alun-alun untuk pedagang kaki lima berjualan. Namun, kapasitas yang diperbolehkan untuk berjualan 50 persen saja.

“Tetapi dengan catatan mereka harus memiliki tanggung jawab untuk menjadi tim mengakselerasi tingkat kepatuhan dan kedisiplinan warga masyarakat yang beraktivitas di alun-alun,” ujarnya.

Tak hanya alun-alun, tempat wisata juga boleh buka dengan kapasitas pengunjung 50 persen.

Untuk itu pihak-pihak terlibat seperti pedagang kaki lima, petugas, dan produk tertentu yang bergerak bidang wisata harus mempunyai tanggung jawab untuk memonitoring aktifitas pengunjung.

Jekek menyatakan, pembatasan pengunjung di ruang publik dan tempat wisata menjadi penting untuk mencegah penularan covid-19.

Baca juga: Tak Ditemukan Penularan Covid-19, Dua Sekolah di Wonogiri Kembali Belajar Tatap Muka

Ia mengkhawatirkan, bila tidak dilakukan pembatasan maka akan berpotensi tinggi terjadi penularan.

“Kami jangan dibandingkan dengan kabupaten lain yang tetap eksis. Faktanya mereka tingkat penularannya cukup tinggi. Kasus konfirmasi aktif tinggi dan meningga cukup tinggi,” jelasnya.

Jekek mengungkapkan, tingginya tingkat kedisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan menjadikan Wonogiri menjadi daerah terendah penularannya se-eks karesidenan Surakarta.

“Makanya kami sampaikan buah yang kami dapat dengan disiplin kita berada di angka-angka yang terendah se-eks karisidenan Surakarta,” ujar Jekek.

Perbolehkan hajatan

Lebih lanjut, Pemkab Wonogiri juga memperbolehkan warga menggelar hajatan dengan tetap ketat menerapkan protokol kesehatan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com