KOMPAS.com - Sebanyak 134 tenaga kerja Indonesia (TKI) dideportasi dari Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara.
pada Senin (12/4/2021).
Sebelumnya setiap pekan ada ratusan deportan yang dipulangkan Pemerintah Diraja Malayasia.
Salah satu TKI yang dideportasi adalah Umar Ridwan (38) asal Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Ia dideportasi setelah 12 tahun dipenjara di Malaysia karena membunuh orang di tengah kebun sawit di Silabukan Lahad Datu.
Kala itu sekitar tahun 2009, Umar pamit merantau kepada istrinya untuk bekerja di ladang sawit.
Tak hanya meninggalkan istri, Umar juga meninggalkan dua anaknya yang kala itu berusia 4 tahun dan 2 tahun.
Ketika baru tiba di Malaysia, ia terseret kasus pembunuhan..Kepada Kompas.com ia bercerita kasus pembunuhan tersebut.
"Kami main gaple, dorang (mereka) warga lokal kalah sejuta. Dia minta balik uangnya dengan sabetkan pisau, kena saya punya bahu dan luka. Saya berlari juga ambil badik lawan dorang. Saya tikam pinggangnya dan matilah dia," kenangnya.
Umar bercerita dia hanya bisa pasrah saat polisi berseragam lengkap membawanya dengan borgol.
Baca juga: Asal Bisa Calistung, Lulusan SD Bisa Jadi Kepala Desa di Nunukan, tapi...
Ia menundukkan kepala dan menangis karena teringat akan nasib anak istrinya di kampung halaman.
Selama 12 tahun ia harus menjalani hukuman di Malaysia hingga akhirnya dideportasi.
Ia pun berecana akan kembali ke Sulawesi Selaran untuk melihak kondisi dua anaknya.
Umar juga bercerita jika ia tidak tahu kabar istrinya apakah menunggunya atau sudah memiliki kehidupan baru.
Baca juga: Lulusan SD Masih Bisa Jadi Kepala Desa di Nunukan
"Sejak itu tidak ada kabar, entah istriku menunggu ataukah tidak, saya tidak tahu. Kalaupun sudah ada kehidupan baru, mau diapa sudah? Saya dipenjara hampir 12 tahun bukan waktu sebentar," katanya sedih, Sabtu (17/4/2021).
"Sebagai seorang ayah, tanggung jawab moral itu pasti ada. Saya akan kunjungi mereka setelah itu kalau memang mereka punya kehidupan sendiri saya tak akan mengganggu mereka," lanjutnya sedih.
Baca juga: Budi Daya Ulat Sutra Nunukan, Impian Hasilkan Kain Khas Kalimantan yang Selalu Kandas