Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Dengar Ayahnya Dimaki dan Disebut Miskin, Pria Ini Tikam Tetangganya

Kompas.com - 15/04/2021, 16:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - RP (25) warga Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menikam tetangganya, YG (63) menggunakan sebilah pisau.

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Hasri Manasye Jaha mengatakan, RP menikam YG karena sakit hati ayahnya, JP, dihina dan dimaki.

"Pelalu jengkel karena ayahnya dihina dan dimaki oleh YG, seorang pensiunan guru yang rumahnya berdekatan dengan pelaku," ungkap Hasri kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (15/4/2021) siang.

Hasri menuturkan, kasus itu bermula usai Badai Seroja menerjang wilayah itu. Rumah korban rusak diterjang angin kencang.

Korban pun meminta bantuan JP yang merupakan ayah pelaku untuk memperbaiki rumah korban.

Baca juga: Goa yang Ditemukan Warga Bondowoso Ternyata Kubur Bilik Batu, Berasal dari Masa Megalitikum

JP diberi uang sebesar Rp 1,5 juta untuk membeli paku, kayu, seng, dan semen.

Setelah semua bahan bangunan terkumpul, JP mulai memperbaiki rumah korban.

Bangunan rumah akhirnya berhasil diperbaiki. Namun, kios belum diperbaiki sehingga uang di tangan JP masih tersimpan Rp 500.000.

"JP pun mengaku masih menyimpan uang tersebut," kata Hasri.

Pada Senin (12/4/2021), korban marah dan meminta JP segera mengembalikan semua uangnya.

Selain meminta uangnya kembali, korban juga memaki dan menyebut JP miskin dan melarat.

Saat dimaki dan dihina, JP sempat ingin melaporkan korban ke Mapolres Kupang Kota, tetapi karena pertimbangan masih tetangga, niat itu dibatalkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com