JAYAPURA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dievakuasi ke Mimika, oleh aparat gabungan TNI-Polri, Rabu (14/4/2021). Evakuasi ini dilakukan untuk menghindari risiko serangan dari kelompok bersenjata.
"Pada hari ini sekira jam 15.10 WIT kami sudah bisa melakukan evakuasi kepada pengungsi, jumlah penumpang yang diperbolehkan hanya enam orang," ujar Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar, melalui pesan singkat, Rabu.
Keenam warga dari luar daerah itu di antaranya, Pither Muttung (Wakil kepala sekolah), Gerni Dodong (pelajar SMA), Elvin (Suster), Agustina (Suster), Jepi, dan Ambrosius (guru).
Selain itu, Ali menyebut ada dua bayi dari Elvin dan Agustina yang juga ikut dievakuasi.
"Mereka ini sebelumnya ikut mengungsi di Koramil dan Polsek Beoga," kata Ali Akbar.
Baca juga: KKB Selalu Pancing Petugas, Kapolda Papua: Tidak Boleh Mudah Terpancing, Itu Berbahaya...
Proses evakuasi masyarakat dari luar daerah ini dilakukan karena situasi keamanan di wilayah itu tak kondusif. Para warga dari luar daerah Kabupaten Puncak itu dievakuasi ke Mimika.
Situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.
Kamis (8/4/2021) sekitar 09.30, KKB menembak seorang guru SD Inpres Beoga Oktovianus Rayo di sebuah kios di Kampung Julugoma. Sore harinya, KKB membakar tiga ruangan SMAN 1 Beoga.
KKB juga menembak mati seorang guru SMPN 1 Beoga Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021) sore. Yonatan menderita luka di bagian dada.
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Beoga, Yonatan tak bisa ditolong.
Kedua jenazah baru dapat dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021). Evakuasi dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.
KKB kembali berulah membakar sembilan ruangan SMPN 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021) malam.
Baca juga: Brimob dan Raider Pukul Mundur KKB
Aksi pembakaran kembali dilakukan pada Selasa (13/4/2021). Mereka membakar dua rumah guru yang telah mengungsi ke Mimika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.