KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang NTT, Ganjar: Ini Bagian dari Spirit Kebersamaan Kita

Kompas.com - 13/04/2021, 14:47 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, bantuan yang disalurkan untuk korban bencana banjir bandang Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bentuk rasa kemanusiaan dan kepedulian dari wilayahnya.

"Apalagi ini banyak yang terlibat, ada yang iuran Rp 2 juta hingga ratusan juga. Bukan banyaknya bantuan, tetapi seberapa kita mau membantu saudara-saudara yang sedang susah. Hal ini bagian dari spirit kebersamaan kita," katanya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (13/4/2021).

Pernyataan tersebut Ganjar sampaikan saat mengirim bantuan untuk penanganan korban bencana banjir bandang di NTT, Selasa.

Sebanyak 18 relawan dan bantuan logistik sejumlah Rp 503 juta berhasil diberangkatkan dari Jateng ke NTT oleh gubernur berambut putih tersebut.

Baca juga: Sejumlah Warga di NTT Terisolasi karena Jalan Putus, Helikopter Dikerahkan Kirim Bantuan Makanan

"Saya sudah komunikasi dengan Wakil Gubernur (Wagub) NTT sehari setelah kejadian. Akan tetapi, karena mau kirim bantuan di awal itu belum bisa, maka kami kirim saat ini," kata Ganjar.

Meski tidak seberapa, ia berharap, bantuan yang dikirim bisa menyemangati dan meringankan beban para korban musibah banjir bandang di NTT.

Dalam kesempatan itu, Ganjar turut memberikan apresiasi atas kesiapan para relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan instansi kebencanaan lainnya di Jateng dalam menghadapi bencana.

Ia menilai, para relawan tersebut selalu sigap berkomunikasi dengan daerah lain ketika terjadi bencana, dan siap untuk membantu.

Baca juga: 2 Dapur Umum Didirikan di Kabupaten Bima, Relawan Antar Bantuan Makanan ke Korban Banjir

"Mereka sudah sangat terbiasa berkomunikasi antar lembaga serupa di beberapa tempat. Pola kerja sama ini selalu muncul setiap saat terjadi bencana. Mudah-mudahan, apa yang kami lakukan bisa menyemangati dan bermanfaat," imbuh Ganjar.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Jateng Syafrudin menerangkan, jumlah 18 relawan yang dikirim untuk membantu penanganan bencana di NTT berasal dari berbagai instansi.

"Untuk relawan yang kami kirimkan berasal dari unsur kesehatan, Tagana, PMI, dan BPBD kabupaten atau kota. Mereka nantinya akan berada di NTT selama seminggu untuk membantu," katanya.

Sebelumnya, Syafrudin mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD NTT terkait kebutuhan tenaga yang dapat dikirim dari Jateng.

Baca juga: Thomas Bangke, Kepala BPBD NTT Dicopot dari Jabatan di Tengah Situasi Bencana, Ini Alasannya

Dari komunikasi itu, nantinya para relawan akan diperbantukan untuk pembangunan hunian sementara (huntara), kesehatan, dan dapur umum.

"Karena disana banyak rumah rusak, sehingga dibutuhkan relawan yang bisa membangun huntara. Selain itu, ada pula warga yang luka-luka, sehingga butuh kesehatan. Sedangkan, relawan lainnya akan membantu di dapur umum," ujarnya.

Selain relawan dan bantuan logistik, Syafrudin mengatakan, terdapat bantuan lain yang dikirim ke NTT. Salah satu bantuan yang dimaksud bersumber dari Bank Jateng.

Perlu diketahui, Bank Jateng sebelumnya telah mengumpulkan uang hasil donasi konser virtual sebesar Rp 131 juta.

Baca juga: UKM Virtual Expo 2021 Bank Jateng, Berikan Semangat kepada Pelaku UMKM di Jawa Tengah

"Selain dari kami, ada bantuan dari Bank Jateng yang juga dikirimkan untuk korban bencana NTT," tuturnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com