Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kasus Kematian Pasien Covid-19 Melonjak, Sumsel Terapkan PPKM Mikro

Kompas.com - 06/04/2021, 07:53 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sumatera Selatan mulai menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) mikro setelah angka penyebaran serta kasus kematian akibat Covid-19 mengalami lonjakan.

Keputusan penerapan PPKM Mikro di wilayah Sumatera Selatan itu disampaikan langsung oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto yang mulai berlaku pada Selasa 6- 19 April 2021.

Epidemiologi Universitas Sriwijaya Iche Andriyani Liberty mengatakan, pelaksanaan PPKM Mikro di Sumatera Selatan sendiri kemungkinaan akan meniru Jawa dan Bali jika aturan tersebut tak ada perubahan.

Baca juga: PPKM Mikro di DIY Diperpanjang, Sultan HB X: Susah Mengontrol Orang

PPKM Mikro meniru Jawa-Bali

Namun, saat ini mereka belum menerima secara pasti aturan penerapan PPKM Mikro.

"Jika tidak ada perubahan seperti PPKM yang sudah ada maka, pembatasan akan mulai dilakukan per zona tergantung kondisi sebaran kasus yang tinggi, "kata Iche melalui sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).

Saat ini, angka kematian akibat pernularan Covid-19 di Sumatera Selatan sudah menyentuh 4,75 persen dan jauh diambang angka kematian nasional yang hanya mencapai 2,7 persen.

Tak hanya itu, Iche menyebut angka sebaran kasus positif pun ikut melonjak lantaran mencapai 28,58 persen.

Sedangkan angka sebaran kasus nasional hanya 17,82 persen. Peningkatan 27 persen kasus positif tersebut terjadi pada Maret 2021.

Baca juga: Gubernur Banten Perpanjang PPKM Mikro hingga Lebaran

Disorot Mendagri Tito Karnavian

Bahkan, kejadian ini sempat menjadi sorotan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat berkunjung ke Palembang pada (31/3/2021) kemarin.

"Di beberapa Kabupaten menunjukan adanya kontak erat pasien positif yang tidak dikonfirmasi. Lalu ada juga daerah yang tidak mengirimkan hasil tracingnya sehingga sulit terkonfirmasi. Sebenarnya harus ada kekompakan antar daerah mengenai sampel. Harus ada tracing yang optimal. Kita tidak bisa menutup mata,"ujarnya.

Iche menyebut, lokasi sebaran angka kasus positif Covid-19 tertinggi di Sumatera Selatan terjadi di kota Palembang, Lubuk Linggau, PALI, Prabumulih dan Muara Enim.

 

Bahkan ada juga Kabupaten yang tak memiliki kasus. Sehingga hal tersebut harus menjadi perhatian khusus.

"Yang tidak ada kasus dan kasus rendah itu yang harus dikonfirmasi penyebabnya, apakah mengirimkan sampel sudah maksimal?,"jelasnya.

PPKM Mikro semestinya sudah lama diterapkan sejak lonjakan kasus positif di Sumatera Selatan terjadi. Namun, hal ini masih bisa dilakukan karena dapat menekan jumlah penularan Covid-19.

"Saya menilai ini memang langkah yang harus diambil, suka tidak suka kita harus terima karena barometernya sudah dipenuhi (angka kematian dan positif). Sejauh ini yang sudah ada pembagian zona hanya Palembang," kata Iche.

Berdasarkan data  Satgas Covid-19 kota Palembang, pada (5/4/2021) di 18 kecamatan, ada sembilan zona kuning, lima zona oranye dan empat zona merah. 

Untuk zona kuning meliputi, Ilir Timur II, Ilir Timur III, Bukit Kecil, Ilir Barat II, Sematang Borang, Plaju, Kertapati, Seberang Ulu I, dan Jakabaring. 

Sedangkan untuk zona oranye, Alang-Alang Lebar, Kemuning, Gandus, Kalidoni, Seberang Ulu II. Zona merah yakni, Ilir Barat I, Sako, Sukarame dan Ilir Timur 1.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Siswa Korban 'Bullying' di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Siswa Korban "Bullying" di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Regional
Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Regional
Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Regional
Pengakuan Pembobol Rekening Rp 2,3 M Lewat File APK di Palembang

Pengakuan Pembobol Rekening Rp 2,3 M Lewat File APK di Palembang

Regional
Detik-detik Pelaku 'Bullying' Murid SMP di Cilacap Dijemput Polisi, Diteriaki Warga 'Sok Jagoan'

Detik-detik Pelaku "Bullying" Murid SMP di Cilacap Dijemput Polisi, Diteriaki Warga "Sok Jagoan"

Regional
Lacak Aset Andhi Purnomo di Batam, KPK Periksa Istri dan Mertua Mantan Kepala Bea Cukai Makassar

Lacak Aset Andhi Purnomo di Batam, KPK Periksa Istri dan Mertua Mantan Kepala Bea Cukai Makassar

Regional
Untungkan Makelar Tanah Rp 4,9 Miliar, Mantan Dirut Anak Perusahaan BUMN di Salatiga Terseret Kasus Korupsi

Untungkan Makelar Tanah Rp 4,9 Miliar, Mantan Dirut Anak Perusahaan BUMN di Salatiga Terseret Kasus Korupsi

Regional
Anggota DPRD Lombok Tengah Tersangka Pengguna Sabu Dipecat

Anggota DPRD Lombok Tengah Tersangka Pengguna Sabu Dipecat

Regional
Pria di Jambi Perkosa Adik Ipar, Gunakan Video Korban untuk Mengancam

Pria di Jambi Perkosa Adik Ipar, Gunakan Video Korban untuk Mengancam

Regional
Kasus 'Bullying' Siswa SMP di Cilacap Dipicu karena Korban Gabung Geng Lain

Kasus "Bullying" Siswa SMP di Cilacap Dipicu karena Korban Gabung Geng Lain

Regional
Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa Meninggal Dunia

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa Meninggal Dunia

Regional
Lindungi Pekerja Rentan Lewat Jamsostek, Pemkab Tangerang Raih Juara I Paritrana Award Tingkat Banten

Lindungi Pekerja Rentan Lewat Jamsostek, Pemkab Tangerang Raih Juara I Paritrana Award Tingkat Banten

Regional
Bobol Rekening Rp 2,3 Miliar, Pelaku Sebut Beli File APK Lewat Facebook

Bobol Rekening Rp 2,3 Miliar, Pelaku Sebut Beli File APK Lewat Facebook

Regional
Jemput Pelaku 'Bullying' di Cilacap, Polisi Kerahkan 120 Anggota

Jemput Pelaku "Bullying" di Cilacap, Polisi Kerahkan 120 Anggota

Regional
Awal Mula Siswa SD Meninggal usai Makan Bangkai Anjing yang Dibakar

Awal Mula Siswa SD Meninggal usai Makan Bangkai Anjing yang Dibakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com