Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Jalur Rempah di Maluku, Sejarah Ambon dan Kerajaan di Tanah Hitu

Kompas.com - 24/03/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Bahkan kedaton bisa dilambangkan sebagai gunung, sehingga kedaton Ternate disebut pula sebagai Ternate ma-loko, dan kedaton Tidore disebut Tidore ma-loko.

Ia menjelaskan kemungkin istilah loko di Maluku Utara bermakna sama dengan kata loka di Jawa yang berakar dari kata Sansekerta yang berarti tempat atau bumi.

Maka dengan demikian Maloko atau Maluku berarti penguasa dunia.

Baca juga: Alasan Kader Demokrat Maluku Berangkat ke KLB Deli Serdang: Kami Tidak Dipaksa, Murni Hati Nurani...

Jalur rempah di Tanah Hitu

Dikutip dari jalurrempah.kemendikbud.go.id, jalur rempah di Kepulauan Maluku sudah tercatat dalam sejarah sejak abad ke-14.

Kala itu terdapat Pelabuhan Hitu yang menjadi daerah lalu lintas perdagangan cengkeh yang dilakukan oleh orang Banda.

Hitu menjadi tempat transitnya para pedagang termasuk pedagang lokal dari jazirah Leihitu dan Huamual di Pulau Seram.

Di Tanah Hitu juga berkembang kerajaan Islam yang mendatangkan pedagang sekaligus pendakwah sehingga kawasan tersebut menjadi multi-etnis.

Pada paruh pertama abad ke-16, penanaman cengkeh mulai ada dalam sejarah Ambon dan kepulauan Seram.

Baca juga: Berkunjung ke Ambon, Presiden Joko Widodo Akan Pantau Vaksinasi Massal di RSUP dr J Leimena

Perluasan penanaman cengkeh ini juga didorong oleh permintaan yang pesat dari Portugis.

Jejaknya hingga hari pun masih bisa dilihat dari cagar budaya berupa Benteng Victoria yang berada di tengah kota Ambon.

Pada perkembangan selanjutnya di awal abad ke-17, Pelabuhan Ambon ini dipergunakan VOC sebagai pelabuhan transit sebelum mereka tiba di Banda, atau mereka yang ingin kembali ke Batavia.

Pelabuhan Ambon digunakan sebagai transit serta alih muatan.

Baca juga: 2 Narapidana yang Kabur Belum Ditangkap, Rutan Ambon Minta Bantuan Densus 88

Selain itu, Pelabuhan Ambon juga turut dijadikan VOC sebagai pusat pengawasan agar kapal-kapal lokal menghindari pelabuhan sekitar Ambon dan Hitu.

Di Kepulauan Maluku, VOC membentuk tiga gubernuran yakni Ambon, Kepulauan Banda, dan Ternate yang masing-masing gubernuran dikepalai seorang gubernur atau dewan.

Mereka mengurusi administratif dan mengatur produduksi rempah dan perdagangan setempat.

Meski bersaing dengan Inggris, VOC mengizinkan Inggris mendirikan kantor dagang di Ambon pada tahun 1620 karena urusan diplomatik Eropa.

Baca juga: Cerita WN Thailand Jamrid Sungpen, Eks Kru Kapal yang 13 Tahun Tinggal di Ambon Tanpa Izin, Tak Bisa Bahasa Indonesia

Seiring dengan waktu, VOC mulai menguasai pasar rempah dan hal tersebut membuat penduduk asli melakukan perlawanan dalam bentuk penyelundupan rempah.

Hal tersebut kemudian memicu pembantaian Banda oleh VOC pada tahun 1621. VOC pun berhasil menguasai Banda,.

Persaingan Inggris-Belanda berakhir pada 1623 ketika Inggris meninggalkan Maluku setelah Pembantaian Amboyna yang membunuh sepuluh orang Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asik Main Judi Online di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com