AMBON, KOMPAS.com - Mantan Plt Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Ambon, Markus Pentury membeberkan alasan memilih mengikuti kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (5/3/2021).
Sehari setelah berangkat ke Ambon, Markus dipecat DPD Partai Demokrat Maluku.
Markus menjelaskan, dirinya berangkat ke Deli Serdang karena menilai pengangkatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum menyalahi aturan.
"Karena kita ingin mengembalikan kejayaan partai. Kongres ke-V di Jakarta yang menetapkan AHY sebagai ketua umum itu inkonstitusional dan melanggar AD/ART partai," jelasnya kepada sejumlah wartawan di Ambon, Jumat (12/3/2021).
Matan anggota DPRD Maluku itu mengaku terpanggil untuk mengembalikan Partai Demokrat lebih terbuka.
Baca juga: Kronologi Motor Kurir Ekspedisi Dicuri Maling, Korban: Saya Antar Paket Itu Kurang dari 2 Menit
Alasan itu membuatnya berangkat ke Deli Serdang bersama sejumlah kader lain.
"Sebagai kader kami ikut KLB di Sumut dengan sadar dan tahu akan semua konsekuensi dari sikap dan keputusan yang kami ambil. Saya dan teman-teman pengurus tidak ada yang dipaksa dan diiming-imingi sesuatu apalagi diintimidasi ini murni hati nurani untuk melawan tirani," ungkapnya.
Terkait tudingan delegasi dari Maluku menerima sejumlah uang, Markus membantahnya. Apalagi, berita tentang delegasi dari Maluku mengamuk karena tidak mendapat uang Rp 100 juta yang dijanjikan.
Meski begitu Markus tidak membantah, ia dan rekan-rekannya dari Maluku mendapat uang transportasi dan akomodasi selama mengikuti KLB.
"Soal pemberian uang yang tidak sesuai seperi yang viral itu tidak ada. Bahwa kita dibeli tiket itu wajar, politik cost saya tidak mungkin kasih uang sendiri, kasih uang kopi itu juga wajar kita tidak mungkin pergi dengan uang kita sendiri," katanya.