Untuk pemasaran jalur online, jelas dia, asosiasi perajin manik-manik menggandeng beberapa toko online yang sudah beroperasi memiliki nama besar di tanah air.
Sedangkan untuk pemasaran jalur offline, para pelaku IKM bekerjasama membuka gerai produk IKM di salah satu hotel di Kabupaten Jombang.
Terhadap masa depan kerajinan manik-manik, Kodri meyakini masih ada peluang untuk bangkit.
Baca juga: Lupa Pakai Masker Saat Berkendara, 2 Turis Asing di Bali Didenda Rp 1 Juta
"Harapan selalu ada. Kami yakin industri manik-manik akan bisa bangkit dan kembali bergeliat seperti sebelumnya," kata Kodri.
Kerajinan manik-manik hasil buah tangan para perajin dari Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang, telah berjalan selama lebih dari 30 tahun.
Selama tiga puluh tahun berjalan, manik-manik yang diproduksi para perajin pada skala industri kecil menengah (IKM) tersebut mampu menembus pasar internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.