Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Perajin Manik-manik di Jombang Bertahan Selama Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 22/03/2021, 14:26 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat puluhan perajin manik-manik di Jombang ,Jawa Timur, tak mampu menjalankan usahanya hingga akhirnya gulung tikar.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda, 89 perajin manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, menghentikan pengiriman produk ke berbagai daerah dan luar negeri.

Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan para perajin manik-manik karena pasar luar negeri tertutup dan terbatasnya pemesanan dari dalam negeri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Manik (APMA) Kabupaten Jombang, Muhammad Kodri mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun membuat 60-an perajin terpaksa menghentikan usahanya.

Meski sudah berusaha bertahan dengan cara mengencangkan ikat pinggang atau merumahkan sebagian karyawan, namun langkah itu tak banyak menolong.

Dalam setahun terakhir, ungkap dia, puluhan perajin manik manik berguguran dan kini hanya menyisakan 30-an perajin yang masih eksis.

"Pandemi sangat berdampak kepada perajin manik-manik. Banyak teman-teman yang tidak bisa bertahan, akhirnya gulung tikar," kata Kodri kepada Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Berawal dari Validasi Data, Ternyata 280 ASN di Mimika Bertahun-tahun Tak Pernah ke Kantor, Tetap Terima Gaji dan Tunjangan

Kerajinan manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang, sudah berlangsung sejak 1989 dan saat ini sudah memasuki era generasi ketiga.

Sebelum berlangsung Pandemi Covid-19, manik-manik hasil produksi para perajin di Jombang mampu menembus 10 negara di Asia dan Eropa.

Selain pasar luar negeri, manik-manik Jombang juga banyak diminati pasar dalam negeri dan secara kontinu dikirimkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Sebelum dilanda Pandemi Covid-19, 89 perajin manik-manik mampu menyedot 509 tenaga kerja yang berasal dari Desa Plumbon Gambang.

Kemudian dari sisi omzet penjualan, rata-rata perbulan berkisar antara Rp 1,5 miliar hingga Rp 1,8 miliar perbulan.

"Tapi sekarang, sejak ada pandemi Covid-19 paling hanya di angka Rp 300 juta per bulan. Jauh sekali dari yang sebelum-sebelumnya," ungkap Kodri.

Para perajin yang masih bertahan, jelas Kodri, hanya tinggal 30 persen. Sebagian besar sudah beralih profesi sembari menunggu situasi yang lebih baik untuk kembali menggeluti usaha kerajinan manik-manik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com