Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Kota Terpadat di Jateng, BPS: Solo Pusat Ekonomi, Wisata dan Pendidikan

Kompas.com - 19/03/2021, 15:14 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Solo menempati urutan pertama kota terpadat di Provinsi Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo Totok Tavirijanto ditemui di kantornya, Jalan Lumban Tobing No 6, Setabelan, Banjarsari, Solo, Jumat (19/3/2021).

Berdasarkan data sensus penduduk terakhir yang dilaksanakan BPS pada September 2020, jumlah penduduk Solo sebanyak 522.364 jiwa.

Rinciannya, laki-laki 257.043 jiwa dan perempuan ada 265.321 jiwa.

Dengan kondisi ini maka kepadatan penduduk Solo sebesar 11.353 jiwa per kilometer (km) persegi. Adapun luasan Solo sebesar 46 km persegi.

"Jadi memang angka ini tertinggi di Jawa Tengah. Ada 35 kabupaten/kota bahkan dibanding dengan rata-rata Jawa Tengah paling tinggi. Jawa Tengah itu kepadatannya cuma 1.113 jiwa per km persegi," kata Totok kepada wartawan, Jumat.

Baca juga: 24 Sekolah di Solo Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Besok

Menurut dia, jumlah kepadatan pendudukan Solo lebih tinggi dibanding kepadatan Kota Semarang.

"Kalau dibanding dengan pusat ibu kota provinsi, Kota Semarang itu kepadatannya 4.424 jiwa. Boleh dikata 2,5 kali lipat kepadatan penduduk di Semarang," sambung dia.

Totok menjelaskan, jumlah penduduk Solo sebanyak 522.364 jiwa ini tersebar di lima kecamatan.

Kecamatan Laweyan 88.524 jiwa, Serengan 47.778 jiwa, Pasar Kliwon 78.517 jiwa, Jebres 138.775 jiwa dan Banjarsari 168.770 jiwa

"Kalau kita lihat sebarannya berdasarkan luasan kecamatan maka paling padat itu ada di Pasar Kliwon. Hasil sensus menunjukkan jumlah penduduk 78.517 jiwa. Luasannya 4.882 km persegi. Sehingga memiliki kepadatan penduduk 16.083 jiwa," tutur dia.

Baca juga: Bioskop di Solo Dibuka, Pengunjung Dibatasi dan Pembelian Tiket secara Online

Dikatakan Totok, Solo menjadi kota terpadat di Jawa Tengah karena merupakan pusat perekonomian, wisata dan pendidikan.

"Sehingga banyak sekali orang-orang yang dari luar kota Solo juga berada di Solo," kata Totok.

Berdasarkan kelompok umur, kata Totok dari 522.364 jiwa itu 11 persen post generasi Z  (usia sekarang sampai tujuh tahun), 25 persen generasi Z (usia 8-23 tahun).

Kemudian 24 persen milenial (usia 24-39 tahun), 23 persen generasi X (usia 40-55 tahun), 15 persen boomer (56-74) dan 2 persen pre-boomer (usia di atas 75 tahun).

Terpisah, Sekretaris Daerah Solo Ahyani menilai, Solo mendapat predikat kota terpadat di Jawa Tengah sudah sejak lama.

Adapun faktor yang memengaruhi kepadatan penduduk Solo adalah kelahiran dan migrasi masuk.

"Mau diapakan. Memang faktanya penduduk kita selalu bertambah," kata Ahyani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geledah Kantor Disdik, Kejati Sumbar Sita Dokumen Proyek

Geledah Kantor Disdik, Kejati Sumbar Sita Dokumen Proyek

Regional
Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Gibran: Sudah Dibicarakan Bulan Lalu

Soal Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Gibran: Sudah Dibicarakan Bulan Lalu

Regional
Kakek Berusia 81 Tahun Raih Suara Terbanyak Anggota DPRD Kebumen

Kakek Berusia 81 Tahun Raih Suara Terbanyak Anggota DPRD Kebumen

Regional
Buang Bayinya ke Sumur, IN: Saya Bingung, Anak-anak Masih Kecil-kecil

Buang Bayinya ke Sumur, IN: Saya Bingung, Anak-anak Masih Kecil-kecil

Regional
Kades Pendukung Prabowo-Gibran di Flores Timur Divonis 3 Bulan Penjara

Kades Pendukung Prabowo-Gibran di Flores Timur Divonis 3 Bulan Penjara

Regional
Lindas Wanita Pengendara Motor hingga Tewas, Sopir Truk Kabur

Lindas Wanita Pengendara Motor hingga Tewas, Sopir Truk Kabur

Regional
Alotnya Rekapitulasi Suara di Papua, Diwarnai Unjuk Rasa Massa

Alotnya Rekapitulasi Suara di Papua, Diwarnai Unjuk Rasa Massa

Regional
Mantan Kades di Lebak dan Suami Didakwa Pungli Sertifikat Tambak

Mantan Kades di Lebak dan Suami Didakwa Pungli Sertifikat Tambak

Regional
Cerita Sugiono, Rela Terjang Banjir Pakai Sepeda demi Dapatkan Stok Elpiji untuk Tetangganya

Cerita Sugiono, Rela Terjang Banjir Pakai Sepeda demi Dapatkan Stok Elpiji untuk Tetangganya

Regional
Harga Tiket Kelas Eksekutif Plus Bus Eka Rute Surabaya-Bandung Saat Mudik Lebaran 2024

Harga Tiket Kelas Eksekutif Plus Bus Eka Rute Surabaya-Bandung Saat Mudik Lebaran 2024

Regional
Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Bengkulu untuk Lebaran 2024

Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Bengkulu untuk Lebaran 2024

Regional
Lahan di Kampung Timur Nunukan Nyaris Terbakar, Diduga Bocah Main Masak-masakan

Lahan di Kampung Timur Nunukan Nyaris Terbakar, Diduga Bocah Main Masak-masakan

Regional
Bukan Bisikan Gaib, Ibu di Lubuklinggau Buang Bayinya ke Sumur karena Takut Tak Bisa Belikan Susu

Bukan Bisikan Gaib, Ibu di Lubuklinggau Buang Bayinya ke Sumur karena Takut Tak Bisa Belikan Susu

Regional
Kejati Geledah Kantor Dinas Pendidikan Sumbar Terkait Dugaan Korupsi

Kejati Geledah Kantor Dinas Pendidikan Sumbar Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Caleg Gerindra Laporkan Bawaslu Sumbawa Barat dan NTB ke Bawaslu RI

Caleg Gerindra Laporkan Bawaslu Sumbawa Barat dan NTB ke Bawaslu RI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com