MANADO, KOMPAS.com -Tambang emas rakyat di Desa Karimbow, Kecamatan Motoling Timur, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, sehingga menimbun empat penambang.
Sebanyak dua penambang sudah dievakuasi, sedangkan dua orang lainnya hingga kini masih dicari.
Kepala Kantor Basarnas Manado, Sinaga, mengatakan tambang emas itu longsor pada Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Tolak Tambang Emas di Trenggalek, Begini Penjelasan Gus Ipin...
Personel SAR bersama anggota TNI-Polri dan masyarakat sekitar langsung mengevakuasi penambang yang tertimbun.
Setelah beberapa saat proses evakuasi berlangsung, dua penambang bisa diselamatkan.
"Dua korban sudah dievakuasi mengalami luka-luka dan patah tangan, dan dua korban masih tertimbun longsor tambang," kata Sinaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).
Sinaga menyebut, penambang yang masih tertimbun adalah Melky Korah dan Yani Lombok. Mereka adalah warga Desa Tokin, Kecamatan Motoling Timur, Minahasa Selatan.
Proses evakuasi dua orang ini, disebut Sinaga, terkendala kondisi tanah yang labil. Tim SAR gabungan pun hanya bisa memeriksa hingga 300 meter dari mulut tambang.
Baca juga: Jadi Penambang karena Pandemi, Suami Istri Ini Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Emas Ilegal,
Sampai Jumat sore ini tim SAR gabungan masih berupaya untuk mensterilkan bebatuan dan tanah dengan menahan menggunakan papan dan balok.
"Sehingga pada saat pemindahan batu-batu yang menimpa korban di sekitarnya bisa aman," sebut Sinaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.