Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penambang karena Pandemi, Suami Istri Ini Tewas Tertimbun Longsor di Tambang Emas Ilegal,

Kompas.com - 03/03/2021, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bencana longsor terjadi di lokasi penambangan emas ilegal di Dusun Sina'a, Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Rabu (24/2/2021).

Saat kejadian ada 23 penambang yang sedang mendulang emas.

Hingga hari keenam, ada 6 penambang yang ditemukan tewas tertimbun longso dan satu orang yang bernama Maskan masih dalam pencarian. Sementara korban selamat ada 16 orang.

Dari enam korban yang ditemukan tewas, dua orang adalah pasangan suami istri, Jawir (42) dan Yanti Ngambas (42) warga Dusun II Lonja, Desa Tombi.

Baca juga: Longsor Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong, 1 Penambang Masih Dicari

Mereka adalah pasangan petani yang terpaksa menjadi penambang emas ilegal sejak tiga bulan terakhir.

Hal tersebut mereka lakukan karena pandemi dan hasil kebun mereka tak menguntungkan seperti dulu.

Jenazah Jawir baru dievakuasi pada Kamis (25/2/2021) siang. Tak lama kemudian, Tim SAR gabungan juga menemukan jenazah istri Jawir, Yanti Ngambas (42).

Baca juga: Tragedi Longsor di Tambang Emas Ilegal Parigi Moutong, Ini Faktanya

Pandemi, sebagian besar warga beralih pekerjaan

Proses evakuasi korban di lokasi tambang emas ilegal, di desa Bulanga, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Kamis (25/2/2021).SAR Palu Proses evakuasi korban di lokasi tambang emas ilegal, di desa Bulanga, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Kamis (25/2/2021).
Dilansir daru TribunPalu.com, rekan Jawinr, Ahmad (40) bercerita suami istri tersebut memiliki dua orang anak.

Mereka bergabung menjadi penambang emas ilegal di Desa Burangan sejak tiga bulan terakhir.

Sebelum jadi penambang, suami istri tersebut adalah petani yang bekerja di kebun dan mengantungkan hidupnya dari hasil pertanian.

Kepada Ahmad, Jawir pernah bercerita jika hidupnya sangat susah. Sejak masa pandemi, pendapatannya berkurang dan hasil kebun tak menguntungkan seperti dulu.

Baca juga: 3 Penambang Tewas, Petugas Sisir Lokasi Longsor Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong

"Pernah cerita kalau sekarang hasil kebun itu tidak lagi laku seperti dulu. Harganya menurun dan hasilnya juga berkurang," tutur Ahmad.

Pandemi COVID-19 cukup menghantam pendapatan dan perekonomian keluarga Jawir.

Keadaan itulah yang memaksa Jawir dan istrina Yanti harus beralih dari petani menjadi penambang.

"Hasilnya lumayan, apalagi masa pandemi begini kan emas tetap laku dan tetap dibeli," ujarnya.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Longsor, 3 Tewas, Puluhan Orang Diduga Tertimbun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com