PARIGI MOUTONG, KOMPAS.com- Setelah enam hari tertimbun longsor, pencarian penambang emas ilegal di Dusun Sina'a, Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih berlangsung.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan melanjutkan pencarian dengan menggunakan tiga unit alat berat (exavator) dan juga mesin Alkon untuk mengisap lumpur.
Humas Kantor SAR Palu, Fatmawati, mengatakan berdasarkan pendataan ada 23 penambang yang tertimbun longsor.
Baca juga: Korban Tewas Tambang Ilegal Parigi Moutong Jadi 6 orang, 4 di Antaranya Perempuan
Sebanyak 16 di antaranya selamat, enam orang lainnya sudah ditemukan dalam keadaan tewas, dan satu penambang lainnya masih hilang.
Menurut Fatmawati, penambang yang hilang bernama Maskan.
"Memang data sementara yang kami terima berdasarkan laporan keluarga ada 23 orang, tapi kita tidak tahu berapa sebenarnya jumlah korban tertimbun di lokasi tambang tersebut," kata Fatmawati saat dihubungi, Senin (1/3/2021).
Pada hari keenam pencarian, Fatmawati menyebutkan ada beberapa potongan tubuh manusia yang ditemukan.
Baca juga: Tragedi Longsor di Tambang Emas Ilegal Parigi Moutong, Ini Faktanya
Namun, belum bisa dipastikan, potongan tubuh itu adalah bagian dari jasad penambang yang masih dicari.
Sebagai informasi, bencana longsor terjadi di lokasi penambangan emas ilegal di Sulawesi Tengah, pada Rabu (24/2/2021).
Belum diketahui secara pasti penyebab longsor ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.