LAMPUNG, KOMPAS.com – Ciprut Craft yang berdiri sejak 2012 awalnya menjual produk boneka dan kerajinan tangan. Namun usaha kerajinan ini makin sukses saat membuat seri boneka plushie.
Agar menarik pembeli, sang pemilik memberikan cerita di setiap karakter boneka plushie produknya.
Dengan demikian, produk boneka plushie yang dibuat Ciprut Craft sangat eksklusif. Hanya satu desain untuk satu produk. Semuanya dibuat dengan manual (handmade).
Owner Ciprut Craft, Siti Nuraisyah (Ayis) mengatakan, usaha UMKM miliknya itu lahir dengan produk berupa boneka (plushie), souvenir, sampai tas sejak Maret 2012 lalu.
Baca juga: Bermula dari Hobi Bikin Kerajinan, Ayis Pilih Keluar dari Perusahaan dan Bangun Ciprut Craft
“Produk utama Ciprut Craft adalah plushie, dimana satu karakter hanya dibuat satu boneka. Ini menjadikan tiap plushie Ciprut Craft berbeda dan satu-satunya,” kata Ayis (33) di workshop-nya, Jumat (5/3/2021).
Setiap bulannya, kata Ayis, Ciprut Craft mengeluarkan satu seri plushie yang terdiri dari 8-12 karakter.
“Misalnya Seri Bajak Laut. Karakter yang dibuat, terdiri dari beberapa plushie bajak laut yang berbeda, disertai plushie 1-2 penduduk suatu pulau, sampai ke ikan paus dan burung kakaktua yang biasa bertengger di salah satu bajak laut,” kata Ayis.
Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Ciprut Craft Banting Setir Ganti Produksi Plushie Jadi Masker
Tiap seri ini diberi nama yang unik, seperti dalam Seri Bajak Laut tersebut yang diberi nama “Dongki Mongki Island”.
“Dalam setiap packaging-nya, disertakan kartu, semacam cerita, nama karakter boneka, dari seri tersebut,” kata ibu dua anak itu.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis dari Owner Ciprut Craft: Mulai Saja, Jangan Kebanyakan Mikir...
Dengan demikian, setiap plushie produk Ciprut Craft ini menjadi edisi koleksi. Ayis bahkan tidak menggunakan frasa “beli” bagi produk yang dipasarkan, melainkan “adopsi”.
Ayis memasarkan produknya lebih banyak melalui daring, meski tidak menutup kemungkinan bagi calon konsumen datang ke workshop-nya yang berada di Rajabasa, Bandar Lampung.
Menurut Ayis, dari penjualan online kebanyakan produk Ciprut Craft laku di luar Lampung.
Mulai dari provinsi di luar Lampung, Bali, Pontianak, bahkan ada pemesan dari Belanda, Australia, dan Prancis.
“Plushie Ciprut Craft ini adalah karya handmade yang orisinal. Kami secara perlahan mulai mem-branding bahwa plushie ini salah satu benda layak koleksi. Penamaan tiap plushie dan dari seri tertentu, ini yang membedakan dengan produk sejenis yang sudah ada,” kata Ayis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.