BLORA, KOMPAS.com - Bupati Blora Arief Rohman mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam pertemuannya dengan Ganjar Pranowo, Arief Rohman mencurahkan sejumlah persoalan.
Permasalahan yang pertama yang disampaikan ke Ganjar Pranowo tentu saja terkait rencana pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Kepada Pak Gubernur tadi kita sampaikan beberapa permasalahan Kabupaten Blora. Salah satunya rencana pembukaan sekolah tatap muka. Yang pada prinsipnya Gubernur menyetujui namun dilakukan secara bertahap dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Akan kita atur bersama,” ujar Arief Rohman, Selasa (16/3/2021).
Baca juga: Beli Ponsel Pakai Uang Palsu, Pemuda 18 Tahun di Blora Terancam Penjara 15 Tahun
Permasalahan kedua yang diadukan terkait tentang infrastruktur jalan. Sebab, lebih dari 70 persen kondisi jalan di Kabupaten Blora rusak.
Seperti kerusakan jalan provinsi yang terjadi di Jalan Blora-Purwodadi, Jalan Cepu-Randublatung-Doplang, dan Jalan Ngawen-Japah-Todanan hingga batas Pucakwangi (Pati).
“Kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Blora juga kita sampaikan langsung ke Pak Gubernur. Semoga segera ada tindak lanjut dari dinas terkait," terangnya.
Sedangkan persoalan lainnya yang disampaikan Arief Rohman terkait rendahnya harga gabah di tingkat petani yang seharga Rp 3.500 per kilogram.
Sehingga pihaknya akan memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG) yang sudah dibangun oleh Kementerian Perdagangan sejak tahun 2013 di Kecamatan Kedungtuban.
Harapannya supaya bisa diaktifkan kembali untuk serap gabah petani.
“Di Blora ini sudah ada sistem resi gudang (SRG) di Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban tapi kondisinya mangkrak. Ini akan kita upayakan secepatnya agar resi gudang yang ada di Sidorejo segera berfungsi. Karena fungsinya bagus untuk menyerap gabah petani dalam kondisi harga gabah sedang turun,” katanya.
Baca juga: Harga Gabah Terjun Bebas, Bupati Blora: Kita Lapor Kementan
Dia mengatakan, keberadaan SRG ini nantinya bisa menstabilkan harga gabah petani.
"Ya semacam Bulog lah, tapi yang ada di daerah,” sambungnya.
Sekadar diketahui, gudang SRG di Desa Sidorejo dulunya dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) dengan total anggaran mencapai Rp 4,84 miliar.
Gudang SRG ini dibangun di atas tanah seluas 3.500 meter persegi milik Pemkab Blora.
Daya tampung gudang mencapai 1.500 ton gabah.
Mesin pengering gabah berkapasitas 10 ton per delapan jam dan dilengkapi dengan lantai jemur gabah, ganset, listrik, tataan gabah, air, perkantoran dan mushala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.