Seluruh penumpang, kata Mimin, mengucap takbir. Ia tubuhnya terjepit jok sedanh kedua anaknya terpental ke belakang. Beruntung, Mimin dan dua anaknya itu, Nazwa (11) dan Naima (2), selamat.
"Saya kejepit jok. Saya merangkak mencari anak saya kemudian keluar bis (bus)," ungkap Mimin.
Sementara itu, Eha Nurhaeti (55) jatuh tertelungkup. Bajunya yang terjepit membuatnya sulit beranjak. Kerapatnya, menyarankan untuk melepas baju itu. Meski sempat ragu, Eha pun melakukannya. Melihat ada selimut di salah satu jok, ia pun mengambilnya.
"Terus lihat ada selimut bus terus di selimutkan dan jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat," ujar di rumahnya, Kamis (11/03/2021).
Mendapat informasi keselakaan itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Subang mengirim 20 ambulance untuk membantu mengevakuasi korban. Pemkab Subang juga mendirikan posko di Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang untuk memudahkan koordinasi antara tim TRC dan Muspika Cisalak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang Maxi menyebut 29 orang tewas akibat kecelakaan itu. Sedang 37 lainnya luka-luka.
"Kemarin siang ada tambahan korban meninggal 2 orang. Jadi total 29 orang. Evakuasi di TKP sdh selesai," kata Maxi melalui pesan singkat, Jumat (12/3/2021).
Diberitakan sebelumnya, bus yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Subang, Rabu (10/03/2021) malam.
Diduga sopir bus diduga tak mengenal medan di tanjakan yang dikenal ekstrem tersebut. Bus dilaporkan sempat oleng, lalu terjun ke jurang.
Total penumpang bus tersebut sebanyak 66 orang. Rinciannya 37 orang selamat dan 29 orang meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.