Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironis, Salah Satu Pelaku Teror Kepala Anjing di Rumah Pejabat Kejati Riau Ternyata Petugas Keamanan

Kompas.com - 11/03/2021, 15:09 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Pelaku teror pelemparan kepala anjing ke rumah pejabat Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau bernama Muspidauan akhirnya ditangkap.

Dua orang pelaku ditangkap usai polisi melakukan penyelidikan dan pengejaran selama lima hari.

Baca juga: Fakta Sosok Misterius Lempar Kepala Anjing ke Rumah Kasi Penkum Kejati Riau, Terekam CCTV, Dilaporkan ke Polisi

 

Salah satu pelaku bekerja sebagai satpam atau petugas keamanan

Ilustrasi orang tak dikenalShutterstock Ilustrasi orang tak dikenal
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, dua pelaku adalah IP alias Iwan (39) dan DW alias Didi (39)

"Kedua pelaku berhasil ditangkap tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru," kata Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Kamis (11/3/2021).

Ironisnya, pelaku teror yang bernama Iwan justru bekerja sebagai satpam atau petugas keamanan.

Sedangkan Didi adalah warga Kelurahan Kedung Sari, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau.

Baca juga: Pelaku Teror Kepala Anjing di Rumah Pejabat Kejati Riau Ditangkap

 

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.
Gerebek di rumahnya

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, polisi mendapatkan informasi bahwa Iwan kemarin malam berada di rumahnya.

Polisi pun melakukan penggerebekan di rumah pelaku dan menangkap Iwan.

Saat diperiksa polisi, Iwan mengaku melancarkan aksinya bersama DW alias Didi serta dua orang lainnya, Bobi dan Boy.

Saat itu juga polisi langsung mendatangi rumah Didi dan menangkapnya.

"Dua lagi diduga pelaku masih dalam pengembangan," sebut Agung.

Baca juga: Sopir Angkot Tewas Tertimpa Pohon, Saksi: Tangannya Keluar Minta Tolong

Barang bukti

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Dari Didi, polisi menyita sebuah sepeda motor yang digunakan saat melakukan teror.

Selain itu, polisi mengamankan barang bukti lain, seperti potongan kepala anjing, sebilah pisau dan botol berisi bensin.

Sementara terkait motif aksi teror, Kapolda mengaku masih mendalaminya.

Baca juga: Bukan Hanya Bupati Bintan, Ini Daftar Kader Partai Demokrat yang Juga Dipecat Setelah Ikut KLB

Teror di waktu Subuh

Sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Umum Kejati Riau, Muspidauan melaporkan dugaan teror yang dialaminya.

Dia awalnya menemukan pisau di depan rumah pada Jumat (5/3/2021) pukul 05.00 WIB.

Usai salat subuh, Muspidauan menyuruh anaknya mengecek CCTV dan mengetahui ada benda yang dilempar ke rumahnya yang ternyata kepala anjing yang masih berdarah.

Dari CCTV hanya tampak dua orang pelaku berhelm melempar sesuatu kemudian kabur.

"Sudah 30 tahun saya bekerja baik-baik saja. Belum pernah terjadi kejadian seperti ini. Ini semacam teror psikis bagi saya," tutur Muspidauan.

Muspidauan pun akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Polresta Pekanbaru.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Abba Gabrillin, Farid ), Tribun Pekanbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com