KARAWANG, KOMPAS.com - Gani, warga Kecamatan Pedes, Karawang mengaku tak tahu istrinya, A (45), terpapar virus Corona B.1.1.7.
Sebab saat pulang, A membawa surat keterangan bebas virus Corona dari dokter.
Sang istri juga tak cerita jika ia sempat terpapar Covid-19 sehingga dikarantina di Jakarta.
Gani hanya tahu istrinya menjalani karantina usai pulang dari Arab Saudi karena prosedur, bukan karena sempat terpapar virus itu.
"Itu kan aturan dari karantina yah, orang turun dari pesawat diisolasi yah, ngikutin aturan aja. Karena di Arab enggak mungkin orang positif diturunkan (dipulangkan) ke Indonesia," kata Gani saat ditemui di rumahnya, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Pengakuan Suami TKI Karawang yang Terpapar Corona B.1.1.7, Istri Pulang 10 Menit Langsung ke Brebes
Gani pun mengaku kaget begitu ramai kabar istrinya terpapar virus corona B.1.17. Ia mengaku tahu saat petugas medis datang ke rumahnya pada Rabu (3/3/2021) lalu.
Gani pun membantah kabar istrinya kabur ke Brebes. Melainkan saat itu, A, istrinya, tak mengetahui telah terpapar virus corona B.1.1.7.
"Saya tahu itu ya dari petugas Covid-19. Lah orang istri saya udah sehat udah bawa surat sehat juga, kenapa jadi begini, hampir dua minggu baru dikasih kabar, tapi kan udah sehat makannya bisa pulang," ujar Gani.
Gani dan keluarganya sempat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis. Begitu juga istrinya diperiksa oleh tenaga kesehatan di Brebes.
Ia menyebut sang istri tak mengeluhkan gejala apapun. Hanya saja, kata Gana, kelelahan lantaran membawa tas berukuran besar.
"Enggak (sakit), dia cuma ngomong dia kecapean bawa tas gede. Gitu aja," ungkap Gana.
Gani menyebut A kembali dari Jakarta pada 12 Februari 2021. A hanya mampir sekitar 10 menit kemudian langsung menuju Brebes, Jawa Tengah.
Baca juga: Warga Karawang yang Sempat Terpapar Corona B.1.1.7 Kini Ada di Brebes
Gani menyebut A tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2021 setelah dua tahun bekerja di Arab Saudi.
Itupun kepulangannya terlambat. A tertahan di bandara Arab Saudi selama satu bulan lantaran muncul virus baru yang menyebabkan tak setiap hari ada penerbangan.