Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambutan Gubernur Saat Pelantikan Bobby Nasution, soal Harmonisasi hingga Rapor Merah Korupsi

Kompas.com - 26/02/2021, 15:32 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pelantikan kepala daerah terpilih dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di rumah dinasnya di Medan, Sumut, Jumat (26/2/2021).

Sesi pertama dilakukan pelantikan untuk Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

Kemudian pelantikan untuk kepala daerah Binjai, Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Serdangbedagai dan Humbanghasundutan.

Sesi kedua pada pukul 14.00 WIB, untuk kepala daerah Kota Sibolga, Kabupaten Pakpak Bharat, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan dan Toba.

Baca juga: Bobby Nasution Resmi Jadi Wali Kota Medan

Setelah semua prosesi pelantikan selesai, giliran Edy Rahmayadi memberikan kata sambutan.

Edy mengingatkan bahwa setiap kepala daerah adalah pembina politik, walaupun masing-masing daerah punya ketua partai politik. 

Bagi Edy, politik adalah jalan untuk membangun kesejahteraan rakyat.

Edy lalu menjabarkan soal tata kelola pemerintahan yang dipelajarinya secara otodidak, yang menurut dia begitu rumit.

Kemudian, Edy menerangkan satu per satu dari delapan jenis demokrasi yang ada di dunia.

"Bapak Ketua DPRD, saya izin tidak dibacakan amanahnya, amanah ini saya lihat hanya membacakan ucapan selamat dan melaksanakan tugas dengan baik. Tak usah diucapkan pun, semoga anda-anda semua akan mengerti," kata Edy sambil melanjutkan sambutannya.

Jaga harmonisasi

Edy kemudian menyinggung soal hubungan di antara pasangan kepala daerah.

Menurut Edy, berdasarkan banyak pengalaman, seringkali terjadi perselisihan antara pimpinan dan wakilnya.

Biasanya, menurut Edy, pasangan kepala daerah cuma akrab selama tahun pertama menjabat.

Edy kemudian mencontohkan apa yang terjadi dengan dia dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

"Pastikan Wakil Gubernur tak akan berani meributkan saya, saya yakin on the straight yang saya lakukan. Gosokan-gosokan pasti, saya tak mau dengar itu. Loyal kepada Gubernur, tidak ada alasan anda menentang kebijakan Gubernur selama itu on the straight," kata Edy.

Menurut Edy, amanah rakyat yang ditanggung kepala daerah cukup berat.

Untuk itu, persoalan yang timbul akan semakin sulit diselesaikan apabila terjadi perselisihan antara pimpinan dan wakilnya.

"Saat rapat bersama, sampaikan semua permasalahan, kita selesaikan bersama-sama. Jangan lah berbuat salah, sudahi lah, karena satu pun anda berbuat salah, Sumatera Utara ini yang malu," ucap Edy.

Rapor merah korupsi

Edy mengatakan, baru sepakan lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan rapor merah untuk Provinsi Sumut.

Edy mengatakan, Sumut menjadi daerah nomor 3 dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal jumlah terbanyak kasus korupsi.

Pada 2 bulan sebelumnya, Sumut berada di urutan kedua, berbeda tipis dari Jawa Barat.

Kepada para pimpinan kepala daerah agar mengingatkan kepala dinas untuk berbuat yang terbaik.

Kerja sama daerah

Hal berikutnya yang diingatkan Edy adalah soal kerja sama antar daerah di Sumut.

"Yang ketiga adalah bekerja sama. Omong kosong kita bisa melaksanakan tugas ini tanpa bekerja sama. Satu misi dan visi untuk kesejahteraan rakyat," kata Edy.

Menurut Edy, tiap daerah memiliki keunggulan masing-masing.

Misalnya, ada daerah yang unggul di bidang pertanian, dan wilayah lainnya unggul di bidang industri.

Edy berharap ada kolaborasi tiap daerah, sehingga kepala daerah dituntut saling berkomunikasi.

"Jadi fokusnya Medan apa, Humbanghasundutan apa, Binjai apa, Asahan apa? Medan tidak punya bawang putih, berarti support dari Humbanghasundutan. Itu yang namanya kerja sama," kata Edy.

Terakhir, Edy mengajak semua pihak untuk menghentikan cerita masa lalu selama kontestasi perebutan kekuasaan.

"Sudah selesai, tak ada lagi saling fitnah. Saya yakin, Tuhan akan melindungi saya, begitu juga saudara-saudara saya. Tuhan akan melindungi anda semua apabila benar, berani, jujur, tulus dan ikhlas, itu Sumatera Utara bermartabat, wujudkan cita-cita rakyat," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com