SUMEDANG, KOMPAS.com - Viral video begal dikejar sejumlah warga di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (23/2/2021) malam.
Video tersebut kali pertama direkam oleh pemilik akun TikTok @suryaginanjarlands.
Video tersebut kemudian tersebar di akun media sosial lainnya hingga menyebar di grup-grup Facebook.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terdengar teriakan suara sejumlah orang.
"Begal, begal, tewak euy, tewak, begal, begal (Begal, begal, tangkap, begal)," ujar warga dalam video tersebut.
Dalam video juga terlihat ada seseorang loncat dari jalan ke bawah jembatan.
Disusul beberapa orang yang mengejar.
Orang yang dikejar tersebut akhirnya loncat ke bawah jembatan dengan ketinggian sekitar 3 meter hingga 5 meter tersebut.
Saat kejadian berlangsung, arus lalu lintas di kawasan Cadas Pangeran sendiri dalam keadaan macet.
Sejumlah kendaraan dari arah Sumedang menuju Bandung tampak antre.
Viralnya video tersebut ditanggapi warganet Sumedang dengan penuh cemas.
"Buat temen" hati hati kalo lewat cadas pangeran, lagh rawan begal ????," tulis pemilik akun Facebook Hels Frawesti, yang membagikan video tersebut ke grup Facebook Media Online Sumedang.
Pemilik akun lainnya, Ai Kezia meminta warga lain hati-hati saat melintas di Cadas Pangeran.
"Ngudag begal tadi wengi hati2 nu ngalangkung ka cadaspangeran ulah liren upami aya nu nyegat (Mengejar begal tadi malam. Hati-hati yang melintas Cadas Pangeran. Apabila ada yang meminta berhenti, jangan berhenti)," tulis di dalam video yang ia bagikan ke beranda Facebook miliknya.
Baca juga: Buntut Video Viral Mobil Diadang Istri, Wakil Ketua DPRD Sulut Diberhentikan
Viralnya video tersebut membuat aparat kepolisian turun langsung ke lokasi kejadian.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, setelah dikroscek, video tersebut memang benar adanya.
Namun, kata Dedi, narasi dalam video tersebut perlu diluruskan karena tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
"Videonya benar ada. Tapi narasi dalam video itu hoaks. Tidak ada begal, hanya ada keributan orang dikejar dibilang begal," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (24/2/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.