Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Begal Dikejar Warga di Cadas Pangeran Sumedang, Ini Fakta Sebenarnya

Kompas.com - 24/02/2021, 14:32 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Viral video begal dikejar sejumlah warga di kawasan Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (23/2/2021) malam.

Video tersebut kali pertama direkam oleh pemilik akun TikTok @suryaginanjarlands.

Video tersebut kemudian tersebar di akun media sosial lainnya hingga menyebar di grup-grup Facebook.

Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terdengar teriakan suara sejumlah orang.

"Begal, begal, tewak euy, tewak, begal, begal (Begal, begal, tangkap, begal)," ujar warga dalam video tersebut. 

Dalam video juga terlihat ada seseorang loncat dari jalan ke bawah jembatan.

Disusul beberapa orang yang mengejar.

Orang yang dikejar tersebut akhirnya loncat ke bawah jembatan dengan ketinggian sekitar 3 meter hingga 5 meter tersebut.

Baca juga: Fakta Anggota DPRD Bantul Samakan Pemakaman Covid-19 dengan Kubur Anjing, Videonya Viral, Kini Meminta Maaf

Bikin cemas warga yang melintas

Saat kejadian berlangsung, arus lalu lintas di kawasan Cadas Pangeran sendiri dalam keadaan macet.

Sejumlah kendaraan dari arah Sumedang menuju Bandung tampak antre.

Viralnya video tersebut ditanggapi warganet Sumedang dengan penuh cemas.

"Buat temen" hati hati kalo lewat cadas pangeran, lagh rawan begal ????," tulis pemilik akun Facebook Hels Frawesti, yang membagikan video tersebut ke grup Facebook Media Online Sumedang.

Pemilik akun lainnya, Ai Kezia meminta warga lain hati-hati saat melintas di Cadas Pangeran.

"Ngudag begal tadi wengi hati2 nu ngalangkung ka cadaspangeran ulah liren upami aya nu nyegat (Mengejar begal tadi malam. Hati-hati yang melintas Cadas Pangeran. Apabila ada yang meminta berhenti, jangan berhenti)," tulis di dalam video yang ia bagikan ke beranda Facebook miliknya.

Baca juga: Buntut Video Viral Mobil Diadang Istri, Wakil Ketua DPRD Sulut Diberhentikan

Polisi: narasi video hoaks

Viralnya video tersebut membuat aparat kepolisian turun langsung ke lokasi kejadian.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, setelah dikroscek, video tersebut memang benar adanya.

Namun, kata Dedi, narasi dalam video tersebut perlu diluruskan karena tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

"Videonya benar ada. Tapi narasi dalam video itu hoaks. Tidak ada begal, hanya ada keributan orang dikejar dibilang begal," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (24/2/2021).

 

Sumedang kondusif

Dedi menuturkan, saat kejadian personel kepolisian menuju lokasi. Akan tetapi orang yang dikejar maupun pelaku pengejar orang tersebut sudah tidak berada di lokasi kejadian.

"Hasil informasi yang kami himpun di lokasi, dalam video tersebut ada beberapa orang yang berselisih kemudian terjadi saling kejar hingga orang yang dikejar itu loncat ke bawah jembatan," tutur Dedi.

Dedi menuturkan, orang yang dikejar hingga loncat ke bawah jembatan juga dipastikan selamat.

Kejadian tersebut, kata Dedi, terjadi tepatnya pada Senin (22/2/2021) malam.

"Orangnya selamat. Setibanya di lokasi, semuanya (Orang yang dikejar dan mengejar) sudah tidak ada," tutur Dedi.

Dedi menyebutkan, dengan adanya video viral bernarasi begal tersebut, warga Sumedang diimbau tetap tenang.

"Kondisi Sumedang kondusif. Tidak ada begal, apalagi di Cadas Pangeran sekarang ini ramai, tidak sepi seperti dulu. Jadi tidak perlu takut, namun harus tetap waspada dengan segala kemungkinan ancaman bahaya, baik itu kecelakaan lalu lintas ataupun tindakan kriminal lainnya," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com