KOMPAS.com - Hanafiah (47) seorang pedagang keliling ditemukan tewas dengan tubuh terbakar di sebuah jurang di Kampung Tembolong, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Neriah, Rabu (17/2/2021).
Sebelum tewas, Hanafiah asal Aceh Utara sudah hilang kontak dengan keluarganya sejak 12 Februari 2021.
Lima hari kemudian, keluarga Hanafiah membuat laporan orang hilang di Polsek Syiah Utama pada 16 Februari 2021. Sehari setelahnya, Hanafiah ditemukan tewas.
Baca juga: Seorang Pedagang di Aceh Utara Diduga Dibunuh, Dibuang ke Jurang lalu Dibakar
Fadli sepupu Hanafiah bercerita saudaranya tersebut berprofesi sebagai pedagang sembako keliling.
Sebelum ditemukan tewas, ia mampir di sebuah rumah di kawasan Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama.
Hanafiah sering singgah di rumah tersebut untuk istirahat atau menginap sekaligus memarkirkan mobil pikup miliknya.
Baca juga: Kasus Mayat di Persawahan Bandung, Polisi Tangkap 5 Pelaku
Setelah mandi dan istirahat, korban menerima telepon dari seseorang dan diajak untuk bertemu di sebuah lokas.
Hanafiah kemudian pamit ke pemilik rumah dan pergi menemui orang yang menelponnya.
Tak lama kemudian ada seorang tamu yang menemui pemilik rumah. Ia mengatakan diminta mengambil kunci pikap milik Hanafiah yang diparkir di halaman rumah.
Tanpa curiga, pemilik rumah menyerahkan kunci tersebut kepada tamu tersebut. Lalu tamu pria itu meninggalkan rumah.
Baca juga: Warga Temukan Mayat Perempuan Setengah Terkubur, Awalnya Dikira Ular
Hingga jam 21.00 WIB, Hanafiah tak kunjung pulang. Bahkan hingga keesokan harinya tidak ada kabar dari Hanafiah.
"Setelah itu tidak ada kabar lagi sampai jam 21.00 WIB. Bahkan sampai pagi korban enggak ada memberikan kabar, termasuk kepada pemilik rumah. Keluarga di Aceh Utara juga menghubungi, tetapi ponsel korban sudah tidak bisa dihubungi," kata Fadli.
Diduga ia dibunuh dan mayatnya dibuang lalu dibakar di jurang.
"Kami mendapat kabar dari polisi bahwa korban sudah tak bernyawa. Ia diperkirakan dibunuh, lalu mayatnya dibuang ke jurang lalu dibakar. Tinggal tulang korban saja," sebut Fadli.