Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Pemecatan Guru Honorer di Bone, Warga Minta Kepala Sekolah Dicopot dan Kepala Dinas Turun Tangan

Kompas.com - 16/02/2021, 14:50 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus pemecatan guru honorer yang dilakukan Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 169 Sadar, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi perhatian publik.

Pasalnya, guru honorer yang diketahui bernama Hervina (34) tersebut dipecat hanya karena diduga mengunggah besaran gajinya di media sosial.

Ironisnya lagi, pemecatan itu dilakukan Kepala SDN 169 Sadar bernama Hamsinah melalui pesan singkat.

Kasus pemecatan guru honorer yang sudah mengabdikan diri selama belasan tahun tersebut mengundang rasa simpati warga sekitar.

Warga yang tidak terima dengan sikap arogan yang dilakukan kepala sekolah tersebut kemudian membuat petisi keberatan ke DPRD setempat.

Baca juga: Serahkan Petisi ke DPRD Bone, Warga Minta Kepsek yang Pecat Guru Honorer Dicopot

Minta kepala sekolah dicopot

Hervina menyerahkan petisi warga terkait pemecatan dirinya sebagai guru honorer ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Senin, (15/2/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Hervina menyerahkan petisi warga terkait pemecatan dirinya sebagai guru honorer ke pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Senin, (15/2/2021).

Salah satu perwakilan warga Desa Sadar, Rakib, mengatakan atas kejadian itu sebanyak 36 kepala keluarga menandatangani petisi keberatan.

Petisi tersebut kemudian diserahkan secara langsung kepada DPRD Bone pada Senin (15/2/2021).

Dalam petisinya itu, warga mendesak agar Kepala SDN 169 Sadar dicopot dari jabatannya.

Sebab, sikap yang ditunjukkan oleh kepala sekolah tersebut tidak patut dijadikan sebagai teladan.

Apalagi, guru honorer itu selama ini sudah berjasa cukup banyak dalam mencerdaskan anak-anak di desanya tersebut.

"Fakta di lapangan justru kepala sekolah yang jarang masuk kantor karena bukan penduduk setempat dan yang rajin masuk mengajar justru guru-guru honorer," kata Rakib usai menyerahkan petisi.

Baca juga: Berawal Unggah Gaji di Medsos, Guru Honorer Ini Dipecat Melalui Pesan Singkat, Begini Ceritanya

DPRD turun tangan

Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menghadiri hearing pendapat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone. Senin, (15/2/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menghadiri hearing pendapat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone. Senin, (15/2/2021).

Menyikapi kasus tersebut, Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan mengaku akan melakukan pemanggilan kepada seluruh pihak terkait.

Terlebih lagi, kasus tersebut telah memicu keresahan bagi warga setempat.

"Kami akan panggil seluruh pihak yang terkait untuk membahas permasalahan ini jadi sebaiknya Hervina jangan pulang dulu ke desa hal itu untuk memudahkan komunikasi," kata Irwandi Burhan usai menerima petisi warga Desa Sadar.

Baca juga: Dinas Pendidikan Bone Pastikan Guru Honorer yang Unggah Besaran Gajinya Belum Dipecat

Tidak hanya DPRD, kasus tersebut ternyata juga menjadi sorotan anggota DPR RI.

Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf juga menyayangkan pemecatan terhadap guru honorer tersebut.

Terkait dengan kasus itu, pihaknya meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemda untuk dapat memperhatikan nasib para guru honorer. Termasuk mengembalikan pekerjaan Hervina pada posisi semula.

Selain itu, pihaknya juga merasa miris dengan rendahnya gaji yang diterima guru honorer tersebut.

Sebab, nominal sebesar Rp 700.000 yang diterima Hervina setelah mengajar selama empat bulan dianggap tidak manusiawi.

Baca juga: Fakta Wali Kota Pariaman Tolak SKB 3 Menteri, Beralasan Mayoritas Islam dan Tidak Takut Diberi Sanksi

Hervina belum dipecat

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Andi Syamsiar Halid, mengatakan untuk menyikapi kasus tersebut pihaknya sedang berupaya melakukan mediasi antara Hervina dengan Kepala SDN 169 Sadar.

Hanya saja, upaya tersebut hingga saat ini masih belum membuahkan hasil. Sebab, guru honorer yang bersangkutan belum berkenan hadir memenuhi undangan.

"Kami dari dinas telah dua kali menggelar pertemuan tetapi hingga saat ini guru honorer yang bersangkutan belum hadir, jadi kami hanya mendapat keterangan dari pihak kepala sekolah" kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Andi Syamsiar Halid, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Meski demikian, pihaknya memastikan jika status dari Hervina tersebut masih tercatat sebagai guru honorer di SDN 169 Sadar atau belum dipecat.

Baca juga: Tolak SKB 3 Menteri Soal Aturan Seragam Sekolah, Wali Kota Pariaman: Di Sini Homogen, Mayoritas Islam

Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com