Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada! Ini Tanda Fisik Tanggul Sungai akan Jebol karena Tingginya Debit Air

Kompas.com - 15/02/2021, 18:02 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pakar dan peneliti bencana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo mengungkap tanda-tanda tanggul sungai yang berpotensi jebol saat debit air sungai naik.

Tanda-tanda fisik itu disebut muncul sebelum musim hujan datang.

"Dari munculnya tanda-tanda tersebut, masyarakat dan pemerintah bisa langsung bergerak untuk mengatasi kejadian tanggul jebol saat musim hujan," kata Amien Widodo, saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021).

Tanda-tanda fisik yang dimaksud adalah munculnya retakan di sekitar tanggul baik sejajar maupun memotong tanggul.

Baca juga: Khofifah Ungkap Tanda-tanda Sebelum Longsor Nganjuk: Ada Retakan Tanah, Sudah Ada Warning...

"Jika retakan tersebut sampai ke dasar tanggul, saat hujan rembesan air bisa sampai di tubuh, dasar, atau fondasi di bawah tanggul, kemudian rembesan ini bisa membesar diikuti proses erosi yang menggerus tanah tanggul searah retakan tanggul," ujar dia.

Erosi yang terjadi dapat semakin melebar dan dalam ketika hujan mengguyur.

Retakan yang sejajar tanggul bisa diikuti longsor di bagian dalam, luar, dan juga dasar tanggul.

"Karena itu, jangan sampai permukaan air sungai naik hingga sejajar tanggul maupun over topping atau air melimpah melebihi tanggul. Itu menandakan bahwa keadaan sudah serius dan berptensi tanggul akan jebol," ucap dia.

Karena itu, dia menyebut pentingnya membuka jalur komunikasi antara masyarakat sekitar sungai dengan pihak pengelola sungai untuk memantau kondisi air sungai saat hujan turun.

Dia mencontohkan, pada kasus banjir Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, yang baru-baru ini terjadi.

 

Banyak desa terendam air selama berhari-hari termasuk memutus jalan provinsi penghubung Surabaya-Madiun.

Banjir tersebut disebabkan jebolnya tanggul Sungai Konto karena tidak kuat menahan debit air sungai.

Kondisi bertambah parah dengan banyaknya sampah yang terdapat di pintu air di Desa Gudo Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

"Sebenarnya sampah di pintu air Gudo sudah diketahui masyarakat beberapa hari sebelumnya. Namun, karena tidak segera dilakukan tindakan, maka terjadilah tanggul jebol," ujar dia.

Baca juga: Baku Tembak TNI Vs KKB di Intan Jaya, Prada Ginanjar Gugur

Agar bencana banjir akibat tanggul sungai yang jebol tidak lagi terjadi, Amien mengingatkan pemerintah untuk memberi sosialisasi secara terstruktur, sistemik, dan masif kepada masyarakat khususnya di sekitar sungai.

"Sistem peringatan dini terhadap berbagai masalah di sungai juga penting, sehingga masyarakat bisa langsung melaporkan bila ada masalah dan dapat segera direspons, serta ditindaklanjuti," ujar dia.

Terakhir, Amien mengajak masyarakat agar lebih sadar untuk menjaga dan mengembalikan fungsi utama lingkungan sungai dan gunung sebagai pencegah banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com