Untuk itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi perlu dicarikan solusi oleh pihak-pihak terkait.
"Oleh karena ini, kata Pak Bupati adalah lahan Perhutani, maka bisa dikomunikasikan dengan pihak Perhutani untuk kemungkinan dicarikan tempat yang lebih aman bagi mereka (warga terdampak)," sebut Khofifah.
Khofifah sendiri menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian ini.
Ia mendoakan para korban meninggal dan untuk korban luka-luka ia berharap lekas diberikan kesembuhan.
"Bagi keluarga, mudah-mudahan diberikan kekuatan," ujar dia.
Seperti diketahui, tanah longsor menerjang rumah-rumah warga RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021) pukul 18.15 WIB.
Baca juga: Update Longsor Nganjuk: Korban Tewas Bertambah Jadi 10 Orang, 9 Masih Dicari
Akibatnya, 21 warga dilaporkan hilang.
Setelah dilakukan pencarian oleh petugas gabungan, kini 12 korban telah ditemukan.
Dari 12 korban itu, sepuluh di antaranya meninggal dunia sedangkan dua lainnya luka-luka.
Kini petugas gabungan mulai dari BPBD, Basarnas, Tagana, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat setempat masih berupaya mencari sembilan korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.