Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Korban Meninggal Longsor Nganjuk Akan Dapat Santunan

Kompas.com - 15/02/2021, 17:45 WIB
Usman Hadi ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi bencana longsor di RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (15/2/2021) sore.

Khofifah bersama rombongan sampai di lokasi sekitar pukul 14.40 WIB.

Sejumlah pejabat turut mendampingi Khofifah, di antaranya Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama.

Seusai mengunjungi lokasi longsor, Khofifah juga meninjau tempat bantuan logistik korban longsor.

Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga memberikan santunan secara simbolis kepada sebagian korban longsor di Posko Kecamatan.

Baca juga: Alat Pendeteksi Longsor di Nganjuk Tak Berbunyi, Wabup: Mungkin Butuh Perawatan

Sementara untuk korban meninggal dunia, Khofifah memastikan keluarga yang bersangkutan akan mendapat santunan kematian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

"Untuk yang meninggal akan ada satuan kematian dari Pemprov," kata Khofifah kepada wartawan di lokasi, Senin (15/2/2021).

Sudah ada peringatan

Khofifah mengatakan, berdasarkan laporan yang disampaikan Bupati dan Dandim 0810/Nganjuk, sebenarnya ancaman longsor telah teridentifikasi jauh-jauh hari.

Informasi itu juga telah disampaikan ke warga setempat.

"Jadi, semua sebetulnya sudah teridentifikasi. Nah, saya dapat informasi dari Pak Bupati dan Pak Dandim bahwa sebetulnya juga sudah disampaikan masyarakat di sini sudah ada retakan tanah yang di atas," tutur Khofifah.

"Jadi, memang sudah ada warning. Tapi, ya tidak diduga hujannya (kemarin) cukup tinggi intensitasnya, dan akhirnya terjadilah longsor," lanjut dia.

Baca juga: Baku Tembak TNI Vs KKB di Intan Jaya, Prada Ginanjar Gugur

Lokasi longsor di Dusun Selopuro, lanjut Khofifah, berada di lempengan sehingga sangat rentan terjadi longsor.

 

Untuk itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi perlu dicarikan solusi oleh pihak-pihak terkait.

"Oleh karena ini, kata Pak Bupati adalah lahan Perhutani, maka bisa dikomunikasikan dengan pihak Perhutani untuk kemungkinan dicarikan tempat yang lebih aman bagi mereka (warga terdampak)," sebut Khofifah.

Khofifah sendiri menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian ini.

Ia mendoakan para korban meninggal dan untuk korban luka-luka ia berharap lekas diberikan kesembuhan.

"Bagi keluarga, mudah-mudahan diberikan kekuatan," ujar dia.

Seperti diketahui, tanah longsor menerjang rumah-rumah warga RT 001 RW 006, Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (14/2/2021) pukul 18.15 WIB.

Baca juga: Update Longsor Nganjuk: Korban Tewas Bertambah Jadi 10 Orang, 9 Masih Dicari

Akibatnya, 21 warga dilaporkan hilang.

Setelah dilakukan pencarian oleh petugas gabungan, kini 12 korban telah ditemukan.

Dari 12 korban itu, sepuluh di antaranya meninggal dunia sedangkan dua lainnya luka-luka.

Kini petugas gabungan mulai dari BPBD, Basarnas, Tagana, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat setempat masih berupaya mencari sembilan korban lainnya yang diduga masih tertimbun longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com