Pasalnya, ketika ada gunung berapi yang erupsi, kerap diikuti keluarnya gas belerang di Telaga Ngebel.
Hal tersebut diketahui Pujo karena sering mendampingi sejumlah peneliti, seperti dari Insitut Teknologi Bandung beberapa waktu lalu.
Pujo menuturkan kerugian dari peristiwa ini tergantung dari jumlah keramba yang dimiliki masing-masing kelompok petani.
Baca juga: Kaitan Aktivitas Gunung Raung dan Dentuman di Malang Masih Misteri
Sebagian besar ikan yang mati dijadikan makanan lele, sedangkan ikan yang masih bisa diselamatkan dijual murah.
Warga setempat sebenarnya tak hanya membudidayakan ikan nila. Mereka juga beternak ikan gurame dan ikan lele di Telaga Ngebel.
Dua komoditas ikan itu mampu bertahan meski semburan gas belerang keluar dari dasar telaga.
Namun, warga setempat lebih memilih budidaya ikan nila karena banyak permintaan dan harga jualnya tinggi.
Baca juga: Fenomena Dentuman Kerap Terjadi, Ini Penjelasan Ahli
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.