Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Juliana Sabar Menanti Bantuan Kaki Palsu Agar Bisa Bantu Suami Kerja di Kebun

Kompas.com - 09/02/2021, 07:00 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

‘’Saya cabut waktu itu keluar banyak darah, lepas sebulan kemudian baru pergi ke rumah sakit, sudah bengkak, membiru, dokter bilang racunnya menjalar ke tulang, dan dipotonglah sebatas lutut,’’katanya.

Baca juga: Kisah Sopir Angkot di Kendari Bawa Bayi Sambil Narik Penumpang, Videonya Viral

Sejak itu, Juliana hanya bisa termenung di rumah, menunggu suaminya pulang, keduanya tinggal dalam kebun berjauhan dengan tetangga, sehingga kesepian dan penyesalannya yang tak mampu membantu suaminya sering membuat perasaan Juliana tertekan.

‘’Karena kaki saya begini, mana saya bisa bekerja sudah, diam saja duduk, hanya bisa menunggu suami pulang bekerja di kebun orang,’’lanjutnya.

Menunggu kaki palsu bantuan pemerintah

Juliana dan Petrus mengaku tidak memiliki keturunan. Harapan mereka saat ini hanya ingin pulang kampung, menempati rumah mereka dan menghabiskan masa tua di kampung halaman.

Juliana menabung sedikit demi sedikit dari penghasilan harian suaminya yang tak seberapa. Sedangkan Petrus, terus bekerja di kebun orang, dan sabar menunggu kesiapan istrinya pulang kampung.

Sebab, selama ini, Juliana selalu mengatakan menunggu bantuan kaki palsu dari pemerintah.

‘’Ada waktu itu orang Dinas Sosial datang, mereka bilang mau kasih bantu kaki palsu, jadi mereka kasih saran, tunggu dulu kaki palsunya, barulah pulang," lanjut Juliana.

Di benak Juliana, jika kaki palsu sudah ia terima, tentu ia bisa sedikit meringankan beban suaminya. Meski tak membantu banyak, setidaknya, ia bisa melakukan kewajiban sebagai seorang istri untuk mengurus suami.

‘’Lama sudah kaki saya begini, jalan pakai penyangga, suami kerja keras, kasihan dia, jadi saya selalu berharap segera mendapat itu kaki palsu,’’ujarnya menunduk dan suaranya berubah parau.


Belum ada kepastian bantuan kaki palsu

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan, Pemerintah Daerah sudah pernah memberikan bantuan kruk penyangga untuk Juliana.

Dinas Sosial juga sudah memasukkan nama Juliana ke daftar penerima bantuan kaki palsu pada 2020 lalu.

Namun, sampai hari ini, Dinsos Nunukan belum menerima konfirmasi kapan bantuan tersebut diterima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com