Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergi ke Pasar Tak Kunjung Pulang, Seorang Ibu Ditemukan Anaknya Tewas Mengenaskan di Kebun Sagu

Kompas.com - 08/02/2021, 14:03 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang pedagang sayur bernama Mahriyah ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kebun sagu di Desa Madusari, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Jenazah korban pertama kali ditemukan anaknya bernama Andriyadi (27).

Kapolsek Sungai Raya AKP Sutrisno mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah anak korban khawatir karena ibunya tak kunjung pulang setelah pergi belanja ke pasar.

Sang anak kemudian berinisiatif untuk melakukan pencarian.

Namun, saat berada di tengah perjalanan, Andriyadi, kata Sutrisno, terkejut ketika melihat baskom warna hitam milik ibunya tergeletak di pinggir jalan.

Baca juga: Seorang Penjual Sayur Tewas di Kebun Sagu, Diduga Korban Pembunuhan

Seketika itu juga dia berhenti dan berusaha melakukan pencarian di sekitar lokasi penemuan.

Sang anak sontak terkejut ketika melihat ibunya telah tergeletak di sebuah parit dengan kondisi yang mengenaskan.

“Tak jauh dari baskom, terdapat sepeda korban bersama kantong-kantong sayur. Sedangkan jenazah korban tergeletak di dalam parit tertutup daun sagu,” jelas Sutrisno, Senin (8/2/2021).

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Fakta Penemuan Mayat Gadis di Garut, Pelaku Pembunuhan Ternyata Pacarnya Sendiri

Sedangkan jenazah korban telah dibawa ke RSUD Sudarso Pontianak untuk dilakukan visum.

Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan itu penyebab korban tewas diduga akibat pembunuhan.

“Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan sejumlah luka lebam akibat pukulan benda tumpul. Kuat dugaan korban merupakan korban pembunuhan,” ujar Sutrisno.

Untuk mengusut kasus tersebut, pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan penyelidikan serta mengumpulkan keterangan dari para saksi.

“Penyidik masih mengumpulkan barang bukti serta keterangan dari saksi untuk membuat terang peristiwa tersebut," kata Sutrisno.

Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com