Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Resep Turun-temurun, Kue Keranjang Dua Liong Tetap Produksi di Masa Pandemi

Kompas.com - 04/02/2021, 19:25 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Setelah itu, adonan kue dimasukkan ke dalam cetakan dari kaleng yang dilapisi plastik.

Baca juga: Resep Kolak Kue Keranjang, Sajian Imlek yang Istimewa

“Ketika sudah dicetak rapi dalam wadah, adonan selanjutnya dikukus selama 14 jam sampai matang atau berubah warna menjadi kemerah-merahan atau cokelat gelap,” ujarnya.

Menurut dia, proses pengukusan yang lama itu membuat kue keranjang dua liong buatannya tahan lama.

Jika sudah padat dan berwarna cokelat gelap, kue keranjang tersebut dikemas dan siap dijual ke pasar atau pembeli secara langsung.

“Di jual ke Pasar Gede yang pasti, Toko Sinar, Toko Jaya Abadi, tapi konsumen yang langsung pesan ke rumah produksi juga ada,” imbuhnya.

Baca juga: 10 Pilihan Tanaman Hias untuk Dekorasi Rumah Saat Tahun Baru Imlek

Namun sayang, akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, Ratna terpaksa mengurangi produksi kue keranjangnya.

“Kalau keadaan normal,kami biasa produksi lebih dari empat ton dalam satu bulan. Sehari bisa sepuluh kali proses memasak,” katanya.

Tak hanya mengurangi jumlah produksi, Ratna menuturkan, ia juga mengurangi jumlah pegawai. Kini Ratna hanya mempekerjakan sepuluh orang yang berasal dari tetangga sekitar saja.

Baca juga: Sambut Tahun Baru Imlek, Mitsubishi Kasih Diskon Servis

“Soalnya kan semuanya masih dibatasi, kami juga menaati aturan dari pemerintah, supaya terhindar dari resiko penularan juga,” ujar Ratna.

Padahal, sebelum Covid-19, Ratna biasanya mempekerjakan 20-30 warga sekitar untuk membuat kue keranjang.

Makna nama Dua Liong

Ratna menceritakan, nama Dua Liong pada produk kue keranjang buatannya memiliki makna tersendiri.

"Dalam bahasa Mandarin, liong artinya naga, binatang bersisik paling unggul jika dibandingkan dengan jenisnya, seperti ikan, ular, dan buaya," ungkapnya.

Baca juga: Resep Kue Lapis Legit Surabaya, Kue Tradisional Khas Imlek

Tak hanya itu, Ratna menuturkan, naga juga dipercaya menjadi pemilik kekuatan para dewa yang membawa anugerah kemakmuran, kehormatan, kebajikan, dan ilmu panjang.

Sementara itu, penggunaan warna emas pada latar belakang gambar naga di logo produk merupakan simbol kejayaan dan kesuksesan yang diharapkan bisa terus dicapai.

Lebih lanjut, Ratna menjelaskan, warna merah pada gambar naga memiliki makna keberanian, keberuntungan, dan semangat yang terus dijalani, meski produksi kue keranjangnya mengalami pasang surut.

Adapun penyematan kata dua menandakan jumlah dua naga yang memiliki makna kue keranjangnya akan membawa banyak keberuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com