Berbeda dengan keterangan Daryono, Kasi Informasi Stasiun Klimatologi Karangploso Malang Anung Suprayitno mengaku aktivitas petir tidak terdeteksi oleh pendeteksi di wilayahnya.
"Kalau dari kami, dari luaran output LD (lightning) tidak menyatakan begitu. Hanya dentuman bisa bersumber dari apa saja, salah satu bisa saja petir tapi mungkin tidak untuk kasus dentuman yang di Malang," kata dia.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Karangkates, Malang Ma'muri juga sempat mengeluarkan pernyataan terkait suara dentuman.
Ia memperkirakan dentuman tak berasal dari gerakan bumi atau petir.
"Sejauh ini rekaman tentang gempa bumi, rekaman seismek kami memang tidak ada anomali dari kemarin. Kalau dibilang dari getaran tanah, nggak juga. Karena rekaman sensor kami tidak mencatat," katanya melalui sambungan telepon.
Baca juga: BMKG Yakin Suara Dentuman Misterius di Malang Berasal dari Petir, Ini Alasannya
Dentuman yang disebut menyerupai suara letusan meriam itu sampai menggetarkan rumah warga di Malang.
Seorang staf di Fakultas Kedokteran Universitas Brawojaya Muhammad Anang Mustofa mengaku mendengar suara tersebut Selasa (2/2/2021) hampir tengah malam.
"Kaca-kaca rumahku sampai getar. Rasanya dekat banget dari rumah. Sekitar jam tujuh tadi masih terdengar," kata dia.
Sedangkan warga bernama Imarotul Izzah mengaku suara dentuman terdengar berkali-kali.
"Ternyata beneran kedengaran juga di daerah rumahku di Sekarpuro, Pakis. Itu saya dengar sekitar pukul setengah satu (00.30 WIB). Dentuman itu terdengar berkali-kali," kata Izzah.
Baca juga: Kaitan Aktivitas Gunung Raung dan Dentuman di Malang Masih Misteri