Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jateng di Rumah Saja", Pasar Ditutup, Pedagang: Kami Berharap Kompensasi Sembako

Kompas.com - 03/02/2021, 17:24 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berencana menutup sedikitnya 60 pasar tradisional mulai dari tingkat kota hingga pedesaan pada 6-7 Februari 2021.

Kebijakan itu diambil menyusul penerapan gerakan "Jateng di Rumah Saja" yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Brebes, Maryono mengatakan sebanyak 24 pasar tradisional kapasitas besar akan diawasi pihaknya.

"Sedangkan untuk 36 pasar desa akan diawasi oleh tingkat kecamatan dan desa," kata Maryono, kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Batang Masih Pikir-pikir

Maryono mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu surat pemberitahuan untuk segera didistribusikan ke pasar-pasar.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan surat pemberitahuannya, sekaligus masih menunggu Surat Edaran Bupati. Begitu sudah kami terima, langsung bergerak termasuk sosialisasi ke pasar-pasar," katanya.

Sementara itu, rencana penutupan pasar selama dua hari mendapat respon dari sejumlah pedagang. Meski menerima, pedagang berharap ada kompensasi

Salah satu pedagang di Pasar Induk Brebes, Slamet S (53), menyatakan sebagian besar para pedagang tidak keberatan dan bahkan mendukung.

"Kami tidak keberatan dan mendukung. Namun karena tidak bisa berjualan dua hari, kami minta ada kompensasi dari pemerintah, ya minimal bantuan sembako untuk makan selama kami tutup dua hari," kata Slamet.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sudah menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan Jateng di Rumah Saja.

“Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju. Kira-kira kita siap di tanggal 6 sampai 7 (Februari) untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama. Maka kita minta partisipasi masyarakat yuk kita di rumah saja, hanya dua hari saja," ucap Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pedagang Menjerit: Satu Hari Tak Jualan, Satu Hari Tak Makan

Dalam edarannya, juga disiapkan imbauan pada tempat-tempat keramaian untuk melakukan penutupan pada 6 dan 7 Februari 2021.

Menurutnya, kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan disinfektan.

“Tempat-tempat keramaian pariwisata, toko pasar, kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelasnya.

Ganjar berharap pelaksanaan "Jateng di Rumah Saja" dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat. Sebab, pelaksanaan ini tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat.

“Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah dan kita minta partisipasi ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Ini sudah disiapkan surat edarannya nantinya agar per hari ini nanti bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com