Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan "Jateng di Rumah Saja", Pedagang Menjerit: Satu Hari Tak Jualan, Satu Hari Tak Makan

Kompas.com - 03/02/2021, 05:27 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah meminta aktivitas di pasar tradisional tidak ditutup saat pemberlakuan gerakan Jateng di Rumah Saja selama 6-7 Februari mendatang.

Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah, Suwanto menilai penutupan pasar tradisional berimbas kepada nasib para pedagang yang sudah mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.

"Daripada aktivitas masyarakat dihentikan total termasuk kegiatan berdagang di pasar tradisional, akan lebih baik dan lebih harmonis jika tetap menjaga kegiatan ekonomi yang sudah begini kondisinya," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Wonogiri: Bagaimana Mengontrolnya

Pihaknya mendorong langkah pemerintah dalam penerapan kebijakan pencegahan Covid-19 di pasar tradisional tanpa harus mengorbankan ekonomi pedagang pasar.

Saat ini pedagang pasar tradisional di Kota Semarang sendiri ada 17.500 pedagang. Sedangkan seluruh Jawa Tengah ada sekitar 350.000 pedagang.

Menurutnya, masih ada cara lain yang dapat diterapkan tanpa harus menghentikan total aktivitas pasar dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Bukannya tidak setuju tapi diupayakan tidak ada penutupan pasar tradisional di Jateng. Lebih baik protokol kesehatan dioptimalkan dengan disiplin 3 M sehingga ekonomi tumbuh kembali dengan baik," ucapnya.

Senada dengan Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar Surahman, menurutnya penutupan pasar tradisional selama dua hari diberlakukan dampaknya sangat buruk terhadap perekonomian pedagang.

"Sebab pasar merupakan multiplayer akan kebutuhan masyarakat, sedangkan hanya di terapkan PPKM saja telah berdampak buruk pada kehidupan pedagang pasar apalagi sampai pasar ditutup," ungkapnya.

Baca juga: Dukung Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pemkab Cilacap Terjunkan Tim Gabungan Berjaga di Perbatasan

Untuk itu, pihaknya berharap penerapan kebijakan tersebut dapat mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan para pedagang pasar di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Sebagai pedagang pasar saya berharap tidak perlu ada penutupan pasar, karena dalam kenyataanya sebagian besar pedagang pasar berpenghasilan kecil kalau satu hari tidak berjualan ya satu hari tidak bisa makan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, gerakan Jateng di Rumah Saja bakal mulai diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah pada akhir pekan ini.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sudah menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan Jateng di Rumah Saja.

“Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju. Kira-kira kita siap di tanggal 6-7 untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama. Maka kita minta partisipasi masyarakat yuk kita di rumah saja, hanya dua hari saja," ucap Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (2/2/2021).

Dalam edarannya, juga disiapkan imbauan pada tempat-tempat keramaian untuk melakukan penutupan pada 6-7 Februari mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com