KOMPAS.com - FDS (57), orangtua dari GSDS (19), siswi di salah satu SMA negeri di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditangkap polisi karena membuat video menyebut Covid-19 adalah hoaks, akhirnya minta maaf.
FDS mengaku kaget dengan perbuatan anak kelimanya itu.
Dia mengatakan, banyak orang yang menghubungi usai video anaknya viral di media sosial.
Baca juga: Orangtua Siswi SMA yang Bakar Masker dan Sebut Covid-19 Hoaks Minta Maaf
"Saya belikan handphone supaya dia (pelaku) pakai untuk sekolah online, tapi ternyata dipakai untuk hal lain. Saya sama sekali tidak tahu. Kemarin sore saya kaget karena banyak yang menelepon saya dan mengirimkan video itu," ungkap FDS kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Senin (1/2/2021).
"Saya minta maaf kepada pemerintah, masyarakat, dan paramedis atas perbuatan anak saya," kata FDS.
Baca juga: KKB Tembak Mati Seorang Warga Intan Jaya, Papua, karena Diduga Mata-mata TNI-Polri
Ia menyadari bahwa perbuatan anaknya melukai hati banyak orang terutama para tenaga kesehatan.
Sakit
FDS mengaku bahwa anak gadisnya itu sempat sakit hilang ingatan pada tahun 2017 sehingga putus sekolah di bangku kelas I SMA.
Sebagai seorang ayah, FDS mengaku tetap menunggu anak gadisnya selama diperiksa dan diamankan di Mapolda NTT sambil berharap ada kebijakan Kapolda NTT atas kondisi anaknya tersebut.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap seorang siswi SMA di Kota Kupang berinisial GSDS (19) pada Minggu (31/1/2021).