Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Salatiga Nyaris Gagal Divaksin karena Tensi Darah Naik

Kompas.com - 25/01/2021, 14:49 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Wali Kota Salatiga Yuliyanto nyaris gagal disuntik vaksin Covid-19 karena tekanan darah melebihi ketentuan yakni 140.

Namun, setelah istirahat sejenak dan tensi darahnya normal, Yuliyanto akhirnya disuntik vaksin setelah Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat.

"Tidak tegang, mungkin karena terbawa suasana atau psikologis menjadikan tensi naik. Pak Wakil Muh Haris tadi juga ditensi beberapa kali sebelum akhirnya bisa divaksinasi," jelasnya di Puskesmas Cebongan, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Wabup Banyumas Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Jarumnya Kecil, Jadi Enggak Sakit

Yuliyanto mengaku tidak ada persiapan khusus jelang vaksinasi.

"Hanya menjalankan saran dari Kepala Dinas Kesehatan, istirahat cukup, makan, dan rileks. Kondisi saya juga cukup prima untuk menerima vaksin," paparnya.

Setelah mendapat vaksin, lanjut Yuliyanto, dirinya tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Termasuk bersama Forkompinda dan jajaran berkoordinasi mengenai rencana penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua yang dimulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida mengatakan total tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi berjumlah 2.421 orang dan dilayani di 28 fasilitas pelayanan kesehatan.

"Itu pendataan dari pusat, jadi semua by name ditentukan pusat. Di Salatiga tidak ada yang menolak pemberian vaksin," paparnya.

Baca juga: 34.400 Vaksin Sinovac Tiba di Kalbar, Masih Prioritaskan Tenaga Kesehatan

Zuraida meminta kepada masyarakat untuk tidak memercayai berita hoaks mengenai pemberian vaksin.

"Vaksin ini halal dan sudah melalui serangkain uji coba sebelum diberikan kepada masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, tidak merasakan gejala-gejala setelah mendapat vaksinasi.

"Prosesnya sangat cepat dan tidak sakit," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com