Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otak Perampokan Bersenpi di Semarang Ternyata Orang Dalam Perusahaan

Kompas.com - 25/01/2021, 13:14 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Susanto mengenal salah satu tetangganya yang memiliki jaringan dengan para pelaku yang berasal dari Lampung.

"Antara tersangka S dan A itu tetangga. Si A punya usaha pijat, nah ada karyawan dua dari Lampung," katanya.

Kemudian, hasil dari perampokan itu dibagi masing-masing Rp 90 juta kepada enam pelaku.

Bahkan, sebagian uang juga ada yang sudah digunakan pelaku senilai Rp 68 juta.

"Sebagian uang sudah ada untuk kebutuhan pribadi dan perbaikan kendaraan," ujarnya.

Baca juga: Sekap Satu Keluarga, 2 Perampok Ditembak karena Melawan Saat Ditangkap

Salah satu pelaku dari kawanan perampok itu, Frans Panjaitan mengaku mengetahui ada dua tas di dalam mobil korban setelah diberitahu oleh Susanto.

Mereka kemudian memantau di balik tanaman dan langsung beraksi ketika korban turun dari mobil.

"Dia yang memberi tahu ada dua tas di dalam mobil," kata Frans sambil menunjuk Susanto.

Kemudian kepada petugas, Susanto membantah memantau aksi itu saat kejadian, dia berkilah hanya kebetulan datang seketika saat perampokan usai.

"Saya belum datang waktu kejadian. Saya di jalan mau kerja," katanya.

Sebelumnya diberitakan, lima dari enam perampok bersenjata api di Jalan Krakatau VIII, Kelurahan Karangtempel, Semarang Timur, dibekuk polisi.

Baca juga: Aniaya Korban dengan Batu hingga Tewas, Perampok Ini Ditangkap Saat Sembunyi di Hutan

Lima pelaku tersebut antara lain, Rahmat (39) dari Lampung, Frans Panjaitan (36) dari Lampung, Vidi Kondian (30) dari Lampung, Maftuhi (25) dari Lampung dan M. Agus Irawan (38) dari Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Mereka kelompok dari Lampung dan M. Agus Irawan ini dari Kabupaten Semarang yang mengundang mereka untuk melakukan tindak kejahatan," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Jumat (22/1/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com