Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Paksa Jenazah Covid-19 RSI Kalianget, Dokter: Keluarga Emosi...

Kompas.com - 25/01/2021, 11:51 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Kasus ambil paksa jenazah Covid-19 dari rumah sakit kembali terjadi.

Kali ini, kejadian terjadi di Rumah Sakit Islam (RSI) Kalianget, Sumenep, Minggu (24/1/2021).

Jenazah berinisial S (47) asal Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, diambil paksa keluarganya.

Dokter Rumah Sakit Islam Kalianget, Andre Dwi Wahyudi, menyayangkan tindakan keluarga yang mengambil paksa jenazah.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa dari RSI Kalianget, Polisi: Keluarga Bersikukuh Tidak Positif

Seharusnya, jika pihak keluarga keberatan harus menandatangani surat pernyataan terlebih dahulu sebelum membawa paksa jenazah.

Sehingga, pihak rumah sakit dan Satgas Covid-19 rumah sakit bisa memberikan pelayanan.

"Keluarganya S emosi dan menolak tanda tangan administrasi rumah sakit," ungkap Dwi Wahyudi, saat dihubungi, Senin (25/1/2021).

Hasil rekam medis pasien mengalami radang paru-paru dan diabetes.

Pada tanggal 12 Januari 2021, pasien dites swab. Keesokan harinya, hasilnya diketahui positif. Kondisi pasien berubah-ubah.

"Kondisi pasien sempat membaik. Namun, kondisi berikutnya berbalik dan semakin memburuk hingga meninggal dunia. Saya sendiri yang menangani pasien S, " kata Dwi Wahyudi.

 

Kapolsek Kalianget, Iptu Maliyanto menuturkan, pihak keluarga jenazah sudah diberi pemahaman agar jenazah dirawat dengan protokol kesehatan karena jenazah positif Covid-19, berdasarkan tes swab yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Namun, pihak keluarga enggan menerima penjelasan tersebut dan mengambil paksa jenazah.

"Pihak keluarga bersikukuh bahwa jenazah tidak positif Covid-19. Keluarga tidak mau jenazah dirawat protokol kesehatan dan diantar dengan mobil jenazah," ujar Maliyanto.

Baca juga: Salah Kirim Jenazah, TKW asal Jember Meninggal di Malaysia, yang Dikirim Warga Sragen

Alasan keluarga menolak jenazah disebut positif Covid-19, karena sebelum meninggal, S sudah memiliki riwayat penyakit lain.

Di antaranya diabetes dan radang paru-paru. Jenazah langsung diambil oleh keluarga dari ruang isolasi pasien Covid-19.

"Imbauan dan penjelasan kami dan pihak rumah sakit tidak ada yang diterima oleh keluarga jenazah," ungkap Maliyanto.

(KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com