Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Haji Permata Pengusaha Batam yang Tewas Tertembak Saat Petugas Bea Cukai Tangkap Pembawa Rokok Ilegal

Kompas.com - 21/01/2021, 11:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Haji Permata pengusaha asal Batam, kepulauan Riau tewas tertembak di Perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada Jumat (15/1/2021).

Haji Permata tertembak saat petugas Bea Cukai menangkap terduga pelaku pembawa rokok ilegal.

Dikabarkan Haji Permata berhadapan langsung dengan petugas Bea dan Cukai Kabupaten Indragiri Hilir di atas sebuah kapal di perairan Tembilahan.

Keluarga Haji Permata kemudian membuat laporan ke Polda Kepulauan Riau.

Baca juga: Haji Permata Tewas Tertembak, Polda Riau Periksa Petugas Bea Cukai

Sementara itu petugas bea dan cukai mengaku penembakan dilakukan karena mereka medapat perlawanan.

Menurut petugas, mereka dilempari bom molotov, petasan, hingga ancaman dengan senjata tajam.

Mereka berdalih penembakan dilakukan demi keselamatan petugas bea cukai yang menangkap pelaku kasus dugaan peredaran rokok ilegal.

Baca juga: Haji Permata Tewas Tertembak, Massa KKSS Datangi Bea Cukai Kepri

Siapa Haji Permata?

Ilustrasi tanda tanyaShutterstock Ilustrasi tanda tanya
Haji Permata memiliki nama asli Haji Jumhan bin Selo. Dia adalah mantan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam.

Dia diketahui memiliki sejumlah usaha seperti pergudangan dan bisnis pelayaran di Kota Batam.

Haji Permata juga dikenal sebagai pemilik Hotel Oais Batam.

Mengetahui kabar kematian Haji Permata, sejumlah kerabat menunggu kedatangan jenazah di Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Baca juga: Remaja Asal Grobogan Tewas Tenggelam di Lubang Bekas Galian Tambang

Jenazah Haji Permata tiba di Batam pada Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB.

Jenazah dibawa menggunakan kapal pompong dari Tanjung Bakong Tembilahan, Indragilir Hilir ke Batam melalui pelabuhan rakyat Tanjung Sengkuang.

Baca juga: Selain Haji Permata, Anak Buahnya Juga Tewas Tertembak Petugas Bea Cukai

Kedatangan Jenazah Haji Permata disambut Isak tangis ratusan warga dan juga sanak saudara di pesisir laut Tanjung Sengkuang.

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam Masrur Amin mengatakan, jenazah direncanakan dikebumikan Sabtu (16/01/2021) di TPU Sei Tering setelah dilakukan proses autopsi.

Baca juga: Kisah Pilu Pengantin Baru yang Jadi Korban Longsor Malang, Menikah Sebulan Lalu, Tewas dan Ditemukan Pemulung

"Dari Tanjung Sengkuang Jenazah akan dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri guna melakukan outopsi dan selanjutnya kemungkinan di semayamkan di rumah pribadi di perumahan Bela Vista," ujarnya.

Ia mengatakan ada 3 korban dalam peristiwa tersebut. Haji Permata meninggal dunia sedangkan yang dua lainnya mengalami luka-luka dan belum diketahui identitasnya.

Baca juga: Kasus Penembakan Petugas Bea Cukai di Riau, Total 4 Orang Tertembak, Termasuk Haji Permata

Menurutnya keluarga akan mencari informasi yang menyebabkan Haji Permata meninggal dunia.

"Jika sudah tau maka akan kami selesaikan melalui jalur hukum, selanjutnya untuk memenuhi proses outopsi maka malam ini juga kami akan lapor ke Polda Kepri," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Jazz Tabrak Truk Parkir hingga Membuat 1 Penumpang Tewas

Jenazah dibawa menggunakan ambulans ke RS Bhayangkara Polda Kepri dengan pengawalan yang cukup ketat dari Personil Polsek Batu Ampar.

Kasus tersebut kini ditangani oleh Polda Riau. Sejumlah saksi telah diambil keterangannya.

Baca juga: 6 Petugas Bea Cukai Mangkir Dipanggil Polda Riau Terkait Kasus Penembakan Haji Permata

Bahkan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau memeriksa petugas Bea Cukai pada Kamis (21/1/2021).

"Pemeriksaan kita lakukan pagi ini mulai jam 09.00 WIB," sebut Teddy melalui pesan WhatsApps, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Detik-detik Jazz Tabrak Truk Parkir hingga Membuat 1 Penumpang Tewas

Ajukan tiga tuntutan

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri Agus Yulianto nyatakan dirinya siap mundur jika dinyatakan bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan pengusaha asal Batam Haji Permata, Jumat (15/1/2021) kemarin. Agus mengatakan, jika dalam hasil penyelidikan nantinya dirinya dinyatakan ikut bertanggungjawab, dirinya siap untuk menerima segala konsekuensi.DOK KELUARGA KORBAN Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri Agus Yulianto nyatakan dirinya siap mundur jika dinyatakan bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan pengusaha asal Batam Haji Permata, Jumat (15/1/2021) kemarin. Agus mengatakan, jika dalam hasil penyelidikan nantinya dirinya dinyatakan ikut bertanggungjawab, dirinya siap untuk menerima segala konsekuensi.
Terkait kasus tersebut, massa dari anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam mendatangi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau, Rabu (20/1/2021).

Dalam audiensi terbuka itu, KKSS Kota Batam yang dipimpin oleh Masrur Amin mendesak kepada Kanwil DJBC Kepri lebih terbuka dalam penanganan kasus yang menewaskan rekannya itu.

Ada tiga tuntutan dilayangkan KKSS Kota Batam. Salah satunya meminta oknum yang melakukan penembakan terhadap Haji Permata untuk segera ditangkap dan diproses hukum.

"Tadi kami memohon, dalam waktu 2x24 jam ke depan, pelaku penembakan segera diserahkan ke pihak berwajib. Jangan sampai kawan-kawan kami di lapangan, antara KKSS dan Bea Cukai menyatakan perang. Kami juga bisa mencari pelaku sampai ke lubang semut pun akan kami cari,” kata Masrur Amin melalui telepon, Rabu.

Baca juga: Fakta Pesawat Lion Air dan Garuda Batal Mendarat di Pontianak, Cuaca Buruk hingga Dialihkan ke Palembang dan Batam

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyerahkan penyelidikan kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

"Prosedurnya seperti apa yang monggo silakan. Tapi tolong, Pak Kakanwil membantu dong, kalau tidak tentu akan sulit," kata Masrur.

Apabila kasus yang terjadi saat ini tidak tuntas, massa meminta Kakanwil DJBC Khusus Kepri diminta untuk dicopot dari jabatannya.

"Pak Kanwil sendiri saya minta dicopot kalau kasus ini tidak tuntas. Mari kita serius dalam penegakan hukum. Jangan sampai tebang pilih dalam penegakan hukum," kata Masrur.

Baca juga: Pesawat Lion Air dan Garuda Gagal Mendarat di Pontianak, Dialihkan ke Batam dan Palembang

Sementara itu, Kakanwil DJBC Khusus Kepri Agus Yulianto mengatakan, kasus ini tengah dilakukan investigasi oleh pemerintah pusat.

"Ini sudah berjalan, dan semua tim yang terlibat dari awal sudah diminta ditarik ke pusat," kata Agus.

Ia mengaku berkomitmen untuk tetap mengikuti prosedur hukum terhadap penanganan kasus tersebut.

Bahkan, ia juga bersedia untuk dicopot dari jabatan yang didudukinya saat ini.

"Kalau saya harus mempertanggungjawabkan ini semua dan saya harus menanggalkan jabatan saya, saya siap. Saya pastikan ini diproses. Kami akan pastikan seadil-adilnya, adil bagi semua pihak," kata Agus.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung, Hadi Maulana | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin), tribunbatam.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com